Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Macet kian Parah, Lalu Lintas Kawasan Kuta Diubah

Arnoldus Dhae
18/1/2017 20:45
Macet kian Parah, Lalu Lintas Kawasan Kuta Diubah
(MI/ ACHMAD SAPUAN)

KEPOLISIAN dari Polresta Denpasar telah menerapkan perubahan arus lalu lintas (lalin) di wilayah Kuta, Bali, untuk mengatasi masalah kemacetan di kawasan turis tersebut. Perubahan arus atau rekayasa lalin itu bakal coba diterapkan pada 17 hingga 31 Januari 2017 mendatang.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, rekayasa lalin berdasarkan permintaan warga Desa Adat Kuta. Setelah itu, dikoordinasikan dengan stakeholder terkait seperti Dinas Perhubungan, Polsek, Polres, Pecalang, dan Bendesa Adat. Akhirnya dicapai kesepakatan bahwa arus lalin di kawasan tersebut harus diubah.

"Ini mereka yang minta dan memang kawasan terutama Legian, Ground Zero itu sudah mendekati jenuh atau stagnan," katanya di Polresta Denpasar, Rabu (18/1)

Selain itu, lanjut Hadi, maksud dan tujuan utama rekayasa lalin tersebut untuk mengurangi atau menghilangkan titik perpotongan lalu lintas (crossing) dan mengurangi tingkat hambatan samping pada ruas-ruas jalan di Kawasan Kuta dengan mengurangi lalu lintas masuk dari akses kiri kanan jalan.

"Kita sejak kemarin (Selasa, 17/1) sudah melakukan tahapan sosialisasi sampai 31 Januari 2017. Kemudian 1 Februari sampai 20 Februari itu uji coba. Kalau pas tanggal itu, kita belum menerapkan penegakan hukum. Nah tanggal 1 Maret baru ada penegakan hukum, kalau melanggar ya dihukum tilang," imbuhnya.

Ditambahkan Kasatlantas Polresta Denpasar Kompol Hery Supriawan, bahwa mulai 17 Januari, apabila hendak menuju Pantai Kuta, pengguna jalan tidak bisa lagi melewati Jalan Legian karena arahnya telah diubah.

"Masuk wilayah Kuta, aksesnya yang pertama melalui Kartika Plaza, kemudian melalui Bemo Corner lurus ke pantai, Bemo Corner sama dengan sekarang. Namun, kalau mau ke Ground Zero, dibalik dari Bemo Corner bisa belok ke kanan nanti keluarnya, masyarakat menggunakan Patih Jelantik. Jadi ke Legian dia tidak bisa masuk," jelasnya.

Lebih jauh Kasatlantas menerangkan, perubahan arus lalin juga terjadi untuk ke Jalan Raya Kuta, Imam Bonjol, pada Simpang Temacun, yang mana harus berbelok ke kiri dan keluar di Patih Jelantik.

"Jadi di sana terjadi satu arah, tidak bisa masuk lagi. Kalau mau ke Ground Zero, pengguna jalan harus memutar lewat Polsek atau lewat Harris, tidak bisa lewat Patih Jelantik," terangnya.

Selama ini yang menjadi masalah, kata dia, semua kendaraan ingin masuk ke Popies Satu, Dua, tetapi nanti arusnya akan kebalikan.

"Dari Singosari sekarang belok kanan, tetapi nanti dibalik arahnya. Semua keluar dari Ground Zero, keluar dari pantai semua satu arah di Patih Jelantik," katanya.

Ditambahkan Kapolresta, rekayasa lalin tersebut bukan semata-mata kepentingan pariwisata, melainkan juga mempertimbangkan keluhan warga sekitar terkait kemacetan di wilayah Kuta.

"Sesuai dengan kebijakan program Kapolda dan juga komplain dari pihak luar berkaitan dengan wisata Kuta, kemarin itu bukan hanya tentang wisata tapi ekonomi. Banyak komplain kok macet, apalagi Kuta dekat dengan bandara sehingga banyak orang mengalami keterlambatan," ujar Kapolresta seraya berharap perubahan nanti bisa menjadi solusi terbaik. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya