Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMBERITAAN negatif tentang Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, kembali ramai diperbincangkan kalangan internasional. Pekan kemarin, media populer Inggris, Daily Mail, memberitakan tentang buruknya perawatan binatang di lokasi tersebut.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) mengaku hal itu sudah lama diketahuinya. Bahkan, pihaknya sudah lama memprotes pengelola kebun binatang hingga pemerintah pusat mengingat keberadaannya di bawah wewenang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Surat keberatan laporan keprihatinan kan sudah disampaikan oleh surat wali kota," kata Emil di Bandung, Rabu (18/1).
Surat itu, lanjut dia, juga ditujukan langsung kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2016.
Disinggung adanya sikap tegas dari Pemkot Bandung, Emil mengakui pihaknya tidak memiliki kekuatan untuk melakukan itu.
"Kita tidak punya kapasitas untuk menertibkan secara hukum pengelolaannya," ujar dia.
Seharusnya, kata Emil, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BKSDA memberi ketegasan kepada pengelola, terlebih hal ini sudah mencoreng Kota Bandung di mata internasional.
"Sekarang pressure-nya ke kementrian, karena mereka yang bisa menutup," katanya.
Adapun menyoal kemungkinan pengambilalihan kelola oleh pihaknya pun, Emil mengakui hal tersebut tidak sesederhana yang dibayangkan. Perizinan pengelolaan berada di pemerintah pusat dalam hal ini KLHK.
"Jadi kita tidak bisa sesederhana itu," katanya.
Dia pun meminta media menyampaikan keluhannya itu kepada pengelola kebun binatang tersebut.
"Sekarang media sampaikan ke pengelolanya bahwa cara Anda (pengelola) mengelola kebun binatang buruk sekali," katanya.
Emil engaku dirinya bersama Pemkot Bandung sudah dikecam oleh pihak internasional terkait hal itu. Dunia luar mengira pengelolaan kebun binatang dilakukan oleh Pemkot Bandung.
"Ada petisi luar negeri ke saya, mereka tahunya kebun binatang itu milik pemkot," katanya.
Atas penilaian itu, Emil mengaku sudah memberikan klarifikasi ke pihak asing tersebut.
"Saya sudah kontak dan dia minta maaf," katanya.
Sementara itu, Humas Kebun Binatang Bandung, Sudaryo, membantah buruknya pengelolaan binatang di tempat tersebut.
Menurut dia, kondisi binatang yang terlihat masyarakat luar belum tentu menggambarkan buruknya penanganan yang dilakukan pihaknya.
"Pendapat setiap orang akan berbeda-beda melihat sebuah binatang," katanya saat dimintai konfirmasi, Rabu.
Dia menyebut, binatang yang kurus bukan berarti menerima perlakuan yang buruk dari pihaknya.
"Kami sudah memelihara dengan baik," katanya.
Dia menyontohkan, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan rutin terhadap binatang koleksinya. Tak hanya itu, kebersihan kandang dan sarana lainnya turut diperhatikan.
"Apalagi kalau pasokan makanan. Intinya, kami terus memperbaiki kondisi Kebun Bintang Bandung," katanya.
Dia pun mengklarifikasi video yang beredar terkait perlakuan binatang di lokasi tersebut. Video yang memperlihatkan hewan yang terkesan kelaparan, lanjutnya, termasuk dalam kondisi normal.
"Ya namanya hewan, dikasih makanan pasti dimakan, tapi bukan berarti dia lapar," katanya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved