Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, menggencarkan razia terhadap pelajar yang bolos sekolah. Razia itu selain meningkatkan kedisiplinan, juga mencegah bahaya narkoba yang menyasar siswa.
Dalam razia kali ini, sebanyak tujuh pelajar dimintai keterangan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota setempat. Ketujuh siswa itu dibawa ke Kantor Satpol PP lantaran kedapatan nongkrong di warung internet dan warung kopi pada jam sekolah.
Saat ditanya petugas mengapa tidak masuk sekolah, para siswa itu berkilah dengan berbagai alasan. Bahkan, saat petugas meminta nomor telepon sekolah, guru atau orangtua, mereka memberikan nomor temannya.
Lantas, petugas berinisiatif menghubungi sekolah yang bersangkutan agar menjemput siswa-siswa yang membolos tersebut di Kantor Satpol PP. Ketujuh siswa itu pun dikenai sanksi hormat bendera, sebelum diserahkan ke pihak sekolah masing-masing.
Petugas Satpol PP juga menggeledah tas termasuk meneliti ponsel siswa guna memastikan bahwa mereka terhindar dari bahaya narkoba. Saat penggeledahan itu, petugas juga menemukan video porno tersimpan di ponsel siswa yang tertangkap bolos sekolah tersebut.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Malang Dandung Djulharjanto, Selasa (17/1), mengatakan pihaknya akan terus melakukan razia dua kali dalam satu mingu untuk menuntaskan fenomena anak bolos sekolah yang selama ini jadi perhatian para guru dan orangtua siswa.
Hasil penyisiran yang dilakukan tim Satpol PP ini didasarkan atas laporan warga yang mulai resah dengan ulah para siswa yang bolos sekolah tersebut.
"Ke depan akan terus kami lakukan. Karena ini membantu pemerintah agar para siswa ini bisa tertib belajar," katanya.
Ia menjelaskan antisipasi Pemkot Malang itu penting dilakukan agar siswa yang bolos sekolah tidak bertemu dengan pihak yang tidak bertanggung jawab seperti pengedar narkoba dan sebagainya.
"Bagaimana jika mereka membolos lalu ketemu dengan misalnya pengedar narkoba, ini kan bahaya. Karena itu Satpol PP juga meminta bantuan masyarakat agar memberikan informasi lokasi-lokasi yang biasanya dijadikan tempat bolos para siswa," imbuhnya.
Pada pelaksanaan operasi pekan sebelumnya, puluhan siswa terjaring razia untuk selanjutnya dibina. Setidaknya ada 26 siswa terjaring lantaran membolos, tapi hingga sekarang masih saja ada siswa yang melakukan hal serupa. Itu sebabnya Satpol PP bakal menggencarkan operasi dan razia ini guna meningkatkan citra sebagai Kota Pendidikan. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved