Hasil Survei Sebut Politik Dinasti Luntur di Jabar

Bayu Anggoro
16/1/2017 21:30
Hasil Survei Sebut Politik Dinasti Luntur di Jabar
(Ilustrasi)

PEMILIHAN Umum di Tanah Air cukup kental dengan adanya politik dinasti. Dalam berbagai tingkatan, pemilu baik legislatif maupun eksekutif, keberadaan kandidat yang memiliki ikatan keluarga dengan politikus petahana menjadi daya tarik masyarakat.

Namun, hal ini tidak berlaku di Jawa Barat, setidaknya menurut survei Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 yang dilakukan Indonesia Strategic Institute (Instrat). Nama istri Gubernur Jabar saat ini, Netty Prasetiyani Heryawan, tidak menjadi nominasi yang paling banyak dipilih responden.

Nama Netty hanya bercokol di posisi delapan sebagai sosok yang dinilai layak sebagai gubernur menggantikan suaminya, Ahmad Heryawan. Netty meraih persepsi masyarakat sebesar 5,1%.

Dia kalah bersaing dengan tokoh perempuan lainnya seperti artis Desy Ratnasari, yang memiliki persepsi sebesar 12,8%. Untuk kandidat Wakil Gubernur pun, Netty hanya berada di posisi empat.

Menurut Direktur Eksekutif Instrat Jalu Pradhono Priambodo, nama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan tidak mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap sosok Netty.

"Walaupun kami sudah mencantumkan nama Heryawan di belakangnya (saat survei), tetap saja hal tersebut tidak mampu mengangkat elektabiltas yang bersangkutan sebagai calon gubernur," katanya.

Menurut dia, survei ini dilakukan pada 24-28 November 2016 dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Survei ini dilakukan terhadap 1.600 responden.

"Rentang usia 17 tahun atau sudah menikah. Tingkat kesalahan atau margin error sendiri sebesar 2,49% dan tingkat kepercayaan mencapai 95%," katanya.

Dia menambahkan, dari hasil surveinya itu, terlihat sejumlah nama yang layak menjadi Gubernur atau Wakil Gubernur Jabar. Nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi sosok paling kuat menjadi gubernur dengan persentase sebesar 58,9%.

Nama lainnya ialah Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Jabar saat ini, dengan 53,8%. Selanjutnya anggota DPR Dede Yusuf dengan 38,7%, dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi 33,6%.

Namun, dari sisi popularitas, menurut Jalu, sosok Deddy Mizwar menduduki peringkat pertama dengan meraih 94%. Sedangkan Ridwan Kamil berada di posisi kedua dengan 80,4%.

Dengan demikian, dari hasil survei yang dilakukannya, terdapat tiga nama yang memiliki peluang besar untuk maju di Pilgub Jabar 2018 mendatang, yakni Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, dan Dedi Mulyadi.

"Deddy dinilai memiliki karakter bersih, bijaksana, religius, dan dapat dipercaya. Ridwan Kamil dinilai memiliki prestasi dan pengalaman. Kemudian sosok Dedi Mulyadi dikenal sebagai sosok merakyat," pungkasnya.

Menanggapi hasil survei itu, Kepala Bidang Politik Hukum dan Ham DPW PKS Jabar Sadar Muslihat menilai, survei yang dilakukan Instrat masih tahap awal. Dia meyakini kondisi politik saat ini akan selalu berubah.

"Ini masih tahap awal, masih satu setengah tahun lagi untuk Pilgub. Masih banyak yang bisa digarap," katanya.

Dia mengaku, secara internal pihaknya pun telah melakukam survei.

"Nanti kita lihat perkembangan lagi. Di internal juga nama Netty tidak ada masalah," katanya.

Politisi Partai Golkar Jabar M Iswara menanggapi biasa hasil survei ini. Menurut dia, masih banyak waktu yang bisa dilakukan untuk menjaring para calon di Pilgub Jabar 2018.

"Menuju pendafataran saja masih enam bulan, menuju pemilihan masih satu setengah tahun lagi. Jadi masih banyak yang bisa digarap," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya