Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMBANGUNAN Bendungan Raknmo di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, sampai Selasa (10/1), mencapai 84,73%.
"Bendungan Raknamo akan selesai dibangun dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Andre Koreh di Kupang, Rabu (11/1).
Saat ini, menurut dia, pekerja sedang membangun saluran pelimpah, bendungan pelana, jalan akses dan jembatan, serta pembuatan saluran pengelak. Begitu pula tubuh bendungan masih dalam proses pembangunan.
Andre mengatakan, pembangunan bendungan ini dipercepat sehingga dijadwalkan akan diresmikan sebelum peringatan HUT RI 17 Agustus 2017. Dengan demikian, Bendungan terbesar kedua di NTT ini selesai lebih cepat dari jadwal semula yakni pada 2019.
Akan tetapi, saat ini pembangunan melambat akibat curah hujan sejak Desember 2016 di wilayah itu cukup tinggi.
Andre mengatakan, Raknamo merupakan salah satu dari tujuh bendungan raksasa yang dibangun di NTT sampai 2018. Bendungan tersebut akan menampung air hujan untuk kebutuhan pertanian sekaligus mengatasi masalah air baku yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Sesuai rencana, Raknamo tersebut juga dijadikan tempat wisata, dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro 0,216 Megawatt.
Bendungan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp710 miliar ini akan mengairi areal persawahan seluas 1.250 hektare di empat desa yakni Raknamo, Manusak, Naibonat, dan Amabi Oefeto. Areal persawahan ini sering tidak diolah akibat kemarau panjang yang berdampak terhadap krisis air. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved