Undang Lima Tokoh, Pemkab Purwakarta Luncurkan Institut Pancasila

Reza Sunarya
11/1/2017 21:40
Undang Lima Tokoh, Pemkab Purwakarta Luncurkan Institut Pancasila
(Ist)

PEMERINTAH Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, resmi meluncurkan Institut Pancasila untuk menjaga nilai-nilai Pancasila agar tidak hanya dikenal sebagai doktrin tetapi juga menjadi laku hidup bernegara dan bermasyarakat.

Lima tokoh dengan latar belakang yang berbeda menyaksikan peluncuran Institut Pancasila di Bale Janaka komplek Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Rabu (11/1). Kelima tokoh itu ialah akademisi dari Universitas Paramadhina Dr Yudi Latif, Rohaniawan Romo Benny Susetyo, Kolonel CZI Burlian Sjafei dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Tokoh lain yang hadir ialah akademisi Universitas Islam Negeri Bandung Prof
Asep Muhtadi serta budayawan Sudjiwo Tedjo.

Menurut Prof Yudi Latif, Pancasila tidak hanya cukup menjadi hafalan, tapi harus juga dijadikan laku hidup di seluruh tingkatan kehidupan anak bangsa, baik pejabat hingga rakyat biasa.

"Ruh Pancasila itu harus menumbuhkan nilai kasih sayang bagi sesama manusia, menghargai setiap perbedaan yang ada di Indonesia. Komunitas adat di berbagai tempat konsisten menjalankan nilai ini sehingga lingkungan mereka terjaga," katanya.

Penulis buku 'Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, Aktualitas Pancasila' itu menyatakan dalam nilai-nilai Pancasila itu terakomodasi seluruh kepentingan bangsa Indonesia sehingga harus menghargai perbedaan dan kasih sayang sesama manusia.

Prof Asep Muhtadi yang ditugaskan sebagai Direktur Institut Pancasila mengatakan ke depan Institut Pancasila yang digagas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi itu akan menyasar seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta hingga ke tingkat Ketua RT/RW.

Mereka bertugas menyebarkan nlai-nilai Pancasila sebagai Garda Kebudayaan kepada masyarakat di sekitarnya. Khusus untuk pegawai, kenaikan jenjang jabatan mereka akan ditentukan oleh sertifikasi pemahaman nilai Pancasila.

Bupati Purwakarta mengatakan sudah waktunya Pancasila kembali dipahami melalui pendekatan kebudayaan dan kearifan lokal. Atas hal itu, pihaknya mengundang sejumlah tokoh untuk menyampaikan gagasan dalam merumuskan gagasan berpikir tentang arah dan nilai Pancasila dalam pengamalannya di Purwakarta yang kental dengan nilai kesundaan.

Nilai-nilai Pancasila sebagai Garda Kebudayaan bangsa Indonesia harus dirumuskan kembali sebab selama ini Pancasila hanya dikenal sebagai aspek doktriner dan seolah terlepas dari akar kebudayaan bangsa Indonesia.

"Citra Pancasila yang hanya dikenal sebagai nilai doktrin inilah yang coba diubah oleh Institut Pancasila," kata dia. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya