Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
GEMPA dengan getaran cukup kencang dan kuat guncang sebagian besar wilayah Sumatra Barat. Untuk sementara belum ada laporan kerusakan, tetapi getarannya sempat membuat warga berhamburan.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan 5.5 SR terjadi pada Senin (9/1), pukul 18:28:35 WIB, dengan pusat gempar berada di 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan dan kedalamannya 17 km. BMKG juga telah mengumumkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padangpanjang, Rahmat Triyono, mengatakan gempa aman dari tsunami. Untuk itu, dia minta masyarakat tidak panik.
Informasi yang berkembang, gempa dirasakan di Padang, Lubuk Basung, Bukittinggi, Sipora-Mentawai, Pariaman, Pesisir Selatan, Padangpanjang, Solok Selatan, Dharmasraya, Tanah Datar, Pasaman, dan sekitarnya.
"Kencang sekali. Hampir seperti gempa 2009," ujar salah seorang warga Dharmasraya, Arjuna.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, pihaknya telah melakukan konfirmasi ke BPBD. Gempa dirasakan keras di Kota Padang, Pesisir Selatan, dan Mukomuko (Bengkulu).
"Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah dan bangunan. Di Mukomuko dilaporkan gempa dirasakan mengayun secara horisontal selama 5-10 detik," terangnya.
Gempa juga dirasakan ringan hingga sedang di Solok, Pariaman, Padang Pariaman. Gempa susulan dengan intensitas ringan dirasakan oleh masyarakat.
Menurut Sutopo, belum ada laporan dampak gempa, baik korban jiwa dan kerusakan bangunan. BPBD masih melakukan pendataan. Kondisi masyarakat saat ini normal kembali.
Berdasarkan analisis peta guncangan gempa dirasakan dari USGS (Badan Geologi Amerika Serikat), intensitas gempa dirasakan di Kota Padang, Pesisir Selatan, dan Mukomuko IV MMI (ringan). Bahkan, daerah terdekat dengan pusat gempa intensitasnya ringan hingga sedang.
Mengacu pada peta guncangan gempa dirasakan tersebut diprediksikan tidak ada kerusakan bangunan yang masif dari gempa. Umumnya bangunan akan rusak berat jika menerima guncangan dengan intensitas lebih dari VI MMI.
"BNPB akan melaporkan update dampak gempa," tukasnya.
Berdasarkan analisis BMKG, sumber gempa berasal dari zona subduksi lempeng Hindia Australia dan Eurasia. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Namun, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatra Barat Ade Edward mengatakan, gempa tersebut bukan di sesar megatrust Mentawai.
"Ini patahan-patahan minor cabang-cabang dari Patahan Sumatra. Patahan darat yang menerus ke laut," tandas Ade. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved