Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PIHAK manajemen Hotel Novita memohon maaf ke segenap umat muslim di Indonesia, khususnya di Kota Jambi, terkait adanya temuan huruf Allah bertulisan Arab di miniatur atau ornamen Natal di salah satu sudut lobi hotelnya di Jalan Gatot Soebroto, di pusat Kota Jambi, Jumat (23/12) lalu.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh umat muslim di mana pun berada, khususnya di Kota dan Provinsi Jambi. Jangankan untuk sengaja melakukan, terniat atau terlintas saja tidak ada di pikiran kami, baik dari pihak owner dan pengelola manajemen hotel," kata General Manager Hotel Novita, Husairi Seger, di kediaman dinas Wali Kota Jambi, Senin (26/12) sore.
Menurut Husairi, 90 persen lebih karyawan hotel dan juga dirinya ialah muslim. Tentu kami ikut merasa terhina dengan temuan lafaz Allah di ornamen Natal. Kami dengan lapang dada dan berterima kasih kepada langkah bijak yang diambil pemerintah, khususnya Pak Wali Kota Jambi menutup sementara operasional hotel. Kami juga berharap pelaku yang ingin memprovokasi kerukunan antarumat beragama dan kebinekaan segera terungkap dan dihukum sesuai peraturan berlaku," tambahnya.
Permintaan maaf itu disampaikan Husairi mewakili manajemen secara resmi di hadapan Wali Kota Jambi Syarif Fasha, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Lembaga Adat, sejumlah tokoh lintas agama, pengurus sejumlah organisasi masyarakat Islam lainnya, seperti FPI, ICMI, serta media massa.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengapresiasi permintaan maaf secara terbuka yang disampaikan pihak manajemen Hotel Novita. Sesuai dengan ajaran Islam, dia mengharapkan segenap kaum muslimin dan muslimat di Kota Jambi dan Provinsi Jambi dapat memberi maaf.
Terhadap kasus yang bernuansa penistaan agama tersebut, pihaaknya telah memberikan kepercayaan kepada aparat kepolisian untuk mengusut dan mengungkap pelaku secara cepat.
"Saya selaku orang muslim, sudah memberi maaf. Kejadian yang kita sesalkan terjadi ini marilah kita jadikan pelajaran berharga dan tetap menjaga keutuhan nilai-nilai keberagaman yang selama ini terpelihara harmonis di Kota Jambi. Serahkan proses hukum untuk menemukan pelakunya kepada kepolisian," kata Fasha.
Permohonan maaf dari pihak manajemen hotel mendapat respons positif dari para tokoh agama dan pemuka adat yang hadir memenuhi undangan Wali Kota Jambi. Termasuk dari pengurus organisasi masyarakat muslim, seperti Front Pembela Islam (FPI).
"Kami mengapresiasi tindakan sigap dari Pak Wali Kota. Soal permintaan maaf, FPI juga dapat menerimanya. Namun, kami mendesak proses hukumnya cepat tuntas, dan aktivitas hotel jangan dulu dibuka sampai masalah hukumnya jelas," kata Ketua FPI Provinsi Jambi Muhammad Taufik.
Sementara itu, Kapolresta Jambi Komisaris Besar Bernard Sibarani menjelaskan, pihaknya di bawah kendali Polda Jambi bekerja serius. Sampai saat ini, sudah 22 orang saksi diperiksa. Untuk mendukung pengungkapan kasus secara cepat, Polda Jambi dibantu tenaga ahli IT serta peralatan dari Mabes Polri.
"Kita tidak main-main. Mohon kesabaran warga, dan beri kesempatan kepada kami untuk menuntaskannya. Tidak mudah memang, mudah-mudahan dalam dua hari ini didapatkan titik terang mengenai pelakunya," tegas Bernard. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved