Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Mengintip Aktivitas Anggota Muda Wanadri

Briyan B Hendro
23/12/2016 22:17
Mengintip Aktivitas Anggota Muda Wanadri
(Ist)

PAGI itu, Sabtu (17/12), panas matahari belum sepenuhnya menyengat. Buih air telah meluber hingga ke atas jembatan yang menghubungkan wilayah Bandung Barat dan Cianjur.

Terbagi menjadi 10 kelompok perahu, 55 anggota muda Wanadri yang baru saja menyelesaikan Pendidikan Dasar Wanadri (PDW) akan mengarungi Sungai Citarum sejauh 8 kilometer.

"Kalau normal, air enggak setinggi ini, alirannya enggak sampai ke atas jembatan," ujar Guntur, anggota Wanadri angkatan 2012 yang bertugas membimbing juniornya olahraga arus deras.

Perahu berguncang menaiki lidah-lidah air. "Dayung maju! Maju!" Teriak skipper di perahu yang saya tumpangi.

Perahu tim lain kondisinya tak berbeda jauh, terombang-ambing di tengah derasnya Citarum. Tetapi, seluruh anggota tim dituntut tetap sanggup mengendalikan perahu. Mereka pun mesti mampu menyelamatkan diri (self rescue) jika sewaktu-waktu perahu terbalik dihajar riam.

Sebelumnya, para anggota muda Wanadri itu telah diberi dasar-dasar teknik arung jeram, mulai dari pengenalan karakter sungai berarus deras, pengenalan perlengkapan yang digunakan, teknik berenang di arus deras, teknik pengarungan sungai dan aba-aba (komunikasi) di perahu, menyelamatkan diri saat kondisi darurat (self rescue), hingga penyelamatan orang lain.

Sekitar 2 jam bertarung menjinakkan Citarum, seluruh anggota tim tiba di titik tujuan, sebuah dermaga kecil yang biasa digunakan untuk bersandar perahu penambang pasir. Tim pun kembali ke basecamp di Bantar Caringin untuk bersih-bersih dan makan siang.

Seusai menyantap makan siang, seluruh anggota muda Wanadri menuju Tebing Citatah 48, sekitar 30 menit dengan kendaraan roda empat dari lokasi arung jeram. Kali ini, mereka akan melahap materi panjat tebing.

Tebing setinggi 48 meter yang biasa digunakan Kopassus berlatih menjadi medan belajar. "Tujuan dari latihan selama 3 hari ini, yaitu untuk me-refresh kembali materi saat PDW dan meningkatkan kemampuan anggota muda," terang Guntur.

Ada 5 materi utama pada pemanjatan tebing yang wajib dikuasai tiap anggota muda, mulai dari prosedur pemanjatan, toperope climbing, rapelling, ascending, dan pemasangan pengaman sisip di tebing.

Sebagai salah satu organisasi pecinta alam terbesar dan tertua di Indonesia, Wanadri memang masih konsisten menunjukkan tajinya dalam dunia penjelajahan di Tanah Air.

Setelah latihan olahraga arus deras dan panjat tebing, ada materi latihan lain yang wajib diikuti tiap anggota muda, yaitu Explorer Search and Rescue (ESAR) selama 7 hari di gunung hutan. “Jadi, kalau sewaktu-waktu ada info ke sekretariat butuh bantuan SAR, mereka juga sudah siap semuanya."

Iwan ‘Kwecheng’ Irawan, anggota Wanadri angkatan 1993 yang telah mendaki 7 puncak tertinggi di 7 benua turut hadir sebagai pemateri. "Salah, jika kalian masuk Wanadri untuk mendapatkan penghasilan. Kalian dituntut mampu menempuh daerah-daerah yang belum dijelajah demi kepentingan Tanah Air dan ilmu pengetahuan," ujar Kwecheng. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya