Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
Pedagang di pasar tradisional Kota Malang, Jawa Timur, mengeluhkan sepinya pasar menyusul daya beli konsumen kian melemah.
"Pasar nemen (sangat) sepi. Kenapa ya kok seperti ini?," tegas Wati, pemilik toko kelontong Rahmatika di Pasar Kasin, Kota Malang, Kamis (28/8).
Wati merasa heran akhir-akhir ini pasar dalam kondisi senyap. Hal ini membuat para pedagang seperti tidak betah berlama-lama berjualan. Mereka memilih lebih cepat pulang karena daya beli masyarakat sedang lesu. "Tadi pagi lapak penuh pedagang, sekarang sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Wati sembari menunjukkan lapak yang sudah kosong.
Wati juga menunjukkan barang dagangan yang ia jual sisa stok kulakan beberapa pekan kemarin. Yang paling mencolok, beras kemasan 5 kg tak tersedia karena perusahaan beras sudah menghentikan pengiriman. Ada beras kiloan, tapi dijual Rp15 ribu per kilogram. Itu pun sisa stok yang belum laku.
"Harga beras naik, biasanya harga kulakan beras mentari Rp74.000 per 5 kg. Tapi, sekarang beras belum dikirim, jadi kosong," ujarnya.
Saat ini, pedagang menunda kulakan lantaran menghabiskan stok barang yang ada terjual. Wati mengungkapkan harga telur ayam turun, kini Rp25 ribu per kg dari sebelumnya Rp26 ribu-Rp27 ribu per kg. "Telur ini masih utuh," tuturnya.
Adapun harga gula pasir semula Rp17 ribu per kg, sekarang dijual Rp15 ribu per kg. Beras SPHP di pasar itu Rp62.500 per 5 kg. Pedagang lainnya menjual beras kiloan Rp13 ribu per kg sampai Rp14 ribu per kg.(E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved