Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEREKONOMIAN Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,44%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian ini merupakan yang tertinggi sejak 2019.
Hal itu disampaikan mantan Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT Agus Sistyo Widjajati pada acara perkenalan kepala perwakilan Bank Indonesia Perwakilan NTT yang baru di Kupang, Rabu (27/8) malam.
Menurut Agus, angka tersebut membuktikan bahwa pemulihan ekonomi NTT mulai nyata terlihat. “Ini hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Pertumbuhan 5,44% bukan angka kecil,” ujarnya.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh sektor pertanian dengan kontribusi 27%, serta sektor perdagangan sebesar 12%.
Selain itu, kinerja ekspor NTT juga meningkat signifikan, tumbuh 39,9% secara tahunan (year on year). Komoditas unggulan yang diekspor meliputi beras dan sapi, yang semakin diterima pasar luar daerah.
Meski demikian, tantangan masih ada, terutama pada produktivitas tenaga kerja yang masih lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. Untuk itu, peran swasta mulai didorong agar mampu meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat sektor industri pengolahan.
Saat ini, sebagian besar produk NTT masih berupa bahan mentah. Nilai tambah industri masih terbatas, contohnya olahan pisang yang hanya dijual dalam bentuk pisang goreng atau bakar. “Kalau tidak ada perubahan, 10 tahun ke depan produk kita tetap sama. Karena itu industri pengolahan harus tumbuh,” jelasnya.
Selain itu, Bank Indonesia bersama Kadin NTT dan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mendorong berbagai inisiatif seperti NTT YES (Nusa Tenggara Timur Young Entrepreneur School) untuk melatih anak muda menjadi pengusaha, pendampingan petani, hingga pembentukan Tokopangan GMIT sebagai alternatif ritel lokal.
Toko pangan diharapkan mampu memberdayakan jemaat GMIT yang berjumlah 2,2 juta orang sebagai pasar potensial produk NTT.
Selain itu, digitalisasi ekonomi terus didorong agar mempercepat perputaran uang di daerah. Sejumlah event ekonomi kreatif juga akan digelar, salah satunya Esotik Tenun Festival di Lippo Mall Kupang pada 10–13 September 2025. Festival ini akan menampilkan lomba kuliner bahan baku lokal, kreasi tenun, serta musik tradisional.
“Momentum pertumbuhan ini harus dijaga. Minat masyarakat terhadap produk NTT luar biasa. Di Jakarta, empat hari saja UMKM kita mampu meraih omzet lebih dari Rp800 juta. Optimisme ini yang harus terus dipelihara,” pungkasnya.
Adapun Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT resmi berganti dari Agus kepada Adi Dayo yang sebelumnya menjabat Deputi Kepala BI Perwakilan Batam. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved