Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Kontes Domba Batur Meriahkan Dieng Culture Festival 2025

Lilik Darmawan
23/8/2025 23:51
Kontes Domba Batur Meriahkan Dieng Culture Festival 2025
Domba batur(MI)

KONTES domba batur turut memeriahkan rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) 2025 yang berlangsung di lapangan Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Sabtu (23/8). Ajang ini menarik ratusan wisatawan yang penasaran ingin melihat dari dekat keunikan hewan khas dataran tinggi Dieng tersebut.

Domba batur dikenal memiliki bulu lebat hingga menutupi area muka serta tubuh yang besar. Bobotnya bahkan bisa menembus lebih dari 100 kilogram untuk kelas kontes. Penampilan unik itu membuat banyak wisatawan, baik anak-anak maupun orang dewasa, antusias mengabadikan momen dengan berfoto bersama.

Salah satu pengunjung, Evelin, mengaku baru pertama kali melihat langsung domba batur. “Jujur aku pertama kali ke sini, ternyata lucu, gendut-gendut banget. Biasanya domba terlihat kotor, kalau ini justru menggemaskan,” ujarnya.

Pemilik domba sekaligus peserta kontes, Muhammad Anis, menuturkan bahwa perawatan domba batur tidak memerlukan perlakuan khusus. “Tidak ada persiapan khusus, paling hanya dibersihkan. Perawatannya juga sama dengan domba biasa,” ucap Anis.

Dalam kontes kali ini, Anis membawa dua ekor domba, masing-masing jantan dan betina. Untuk kelas ekstrem, bobot domba jantan rata-rata di atas 100 kg, sedangkan betina sekitar 80 kg. “Dalam lomba ini ada yang bobotnya mencapai 116 kg,” ungkapnya.

Tak hanya soal bobot, nilai jual domba batur juga terbilang fantastis. Anis yang memiliki sekitar 100 ekor domba batur itu pernah menjual dengan harga tertinggi Rp38 juta, bahkan pernah ditawar hingga Rp75 juta.

Menurutnya, domba batur merupakan hewan khas dari Batur, Banjarnegara. “Ciri khasnya, bodi besar dengan bulu yang menutupi seluruh tubuh hingga ke muka. Itu yang membedakan dengan domba lainnya,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Firman Sapta Ady, mengatakan kontes domba tahun ini hanya melombakan dua kelas, yakni ekstrem jantan dan betina.

“Untuk tahun ini hanya ada dua kelas, ekstrem jantan dan betina, fokus pada bobot besar-besaran,” katanya.

Firman menambahkan, domba batur telah mendapat pengakuan resmi dari pemerintah pusat. “Domba batur ini khas Banjarnegara, sudah diakui sebagai spesies lokal yang tidak ada di daerah lain. Kementerian mengesahkannya sejak 2014, meski keberadaannya sudah dikenal sejak 1980-an,” tutur Firman.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya