Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Kasus Udang Beku dari Indonesia Terpapar Radioaktif, Shrimp Club  Minta Pemerintah Lindungi Pelaku Budidaya 

Naufal Zuhdi
21/8/2025 15:22
Kasus Udang Beku dari Indonesia Terpapar Radioaktif, Shrimp Club  Minta Pemerintah Lindungi Pelaku Budidaya 
Jateng Lepas Ekspor 20 Ton Udang Beku ke Australia(Hariyanto Mega/MI)

KETUA Umum Shrimp Club Indonesia, Andi Tamsil mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhubungan erat dengan PT BMS untuk menyikapi kasus ekspor produk udang beku asal Indonesia yang ditarik oleh Amerika Serikat (AS). Udang beku dari Indonesia diduga terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

"Kami memohon dengan amat sangat bahwa di tengah kondisi yang menyudutkan industri udang Indonesia, kami mohon kebijaksanaan untuk melindungi kami para pelaku budidaya udang," kata Andi saat dihubungi, Kamis (21/8).

Lebih lanjut, Andi menyampaikan bahwa PT BMS terus menegaskan komitmennya untuk menjaga mutu dan keamanan produk udang Indonesia. PT BMS telah menghentikan sementara seluruh produksi dan pengiriman produk yang terkait kasus ini dan siap bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dalam proses investigasi.

Saat ini, lanjut Andi, kasus sedang ditangani oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir fBAPETEN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan dukungan informasi dari otoritas FDA. 

"Proses investigasi bertujuan memastikan sumber kontaminasi dan langkah penanganan yang tepat serta memastikan keamanan pangan di masa datang," tegasnya.

Maka dari itu, ia menyatakan bahwa ekspor PT BMS ke Amerika Serikat untuk sementara waktu ditangguhkan.

PT BMS, tambahnya, terus berkoordinasi erat dengan pemerintah Indonesia, khususnya KKP dan BAPETEN serta dengan asosiasi pelaku usaha perudangan. 

"Kami menegaskan bahwa kasus ini bukan berasal dari budidaya udang, melainkan terkait faktor eksternal di luar kendali industri udang," pungkas Andi.  (H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya