Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Desa Binaan Imigrasi Jadi Inspirasi di Forum Internasional DGICM 2025

Naviandri
20/8/2025 17:34
Desa Binaan Imigrasi Jadi Inspirasi di Forum Internasional DGICM 2025
Forum DGCIM yang digelar di Brunei Darussalam.(Dok.Imigrasi)

Program Desa Binaan Imigrasi ternyata menjadi inspirasi pada forum internasional The 28th ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM). 

Dalam forum ini Indonesia menegaskan perannya dalam memimpin upaya pencegahan penyelundupan manusia di kawasan Asean melalui partisipasi aktif. Forum ini sendiri diadakan di Rizqun International Hotel, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada Selasa (12/8) lalu.

Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman memimpin langsung delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Luar Negeri dan KBRI BandarnSeri Begawan, bersama seluruh Kepala Imigrasi negara anggota Asean, Timor Leste dan
Sekretariat Asean.

Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman melalui keterangannya Rabu (20/8) menjelaskan dalam kesempatan tersebut, Indonesia memaparkan keberhasilan mengungkap rute penyelundupan manusia, melalui kerja sama efektif antara aparat penegak hukum nasional dan internasional. "Keberhasilan ini menjadi salah satu best practice, yang diharapkan dapat direplikasi di negara-negara anggota lainnya," ungkapnya.

Menurut Yuldi, selain membahas penanganan penyelundupan manusia, forum ini juga menyoroti pentingnya peningkatan keamanan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi utama. Indonesia menawarkan model transformasi strategis melalui pemanfaatan teknologi canggih seperti autogate dan kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat pemeriksaan sekaligus memperkuat pengawasan. 

"Usulan kerja sama yang diajukan mencakup Border Crossing Agreement, operasi maritim bersama, sertanprogram pelatihan terpadu bagi petugas keimigrasian," tuturnya.

Yuldi menambahkan, di forum intelijen keimigrasian, Indonesia memaparkan inisiatif Desa Binaan Imigrasi sebagai langkah preemtif untuk mengedukasi masyarakat sekaligus mencegah praktik penyelundupan manusia dan tindak pidana perdagangan orang. Langkah ini mendapat perhatian positif dari peserta forum karena memadukan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat.

Pertemuan hari pertama DGICM 2025 menggarisbawahi komitmen bersama seluruh negara anggota Asean dan Timor Leste untuk memperkuat kerja sama lintas batas, memerangi penyelundupan manusia dan meningkatkan keamanan kawasan.

"DGICM merupakan forum strategis untuk membangun sinergi antarnegara dalam menjaga keamanan perbatasan, mencegah kejahatan lintas negara serta meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian," terangnya.

Yuldi menegaskan, Indonesia mendorong kerja sama yang lebih erat di kawasan, baik melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, maupun pemanfaatan teknologi mutakhir. Yuldi percaya, dengan kolaborasi yang solid, kawasan Asean dapat menjadi lebih aman dan tangguh dalam menghadapi tantangan keimigrasian. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya