Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pengangguran Mencemaskan

Nurul Hidayah
01/12/2016 03:20
Pengangguran Mencemaskan
(ANTARA FOTO/R Rekotomo)

ANGKA penganggur-an di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih tinggi. Untuk menguranginya, Dinas Tena-ga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon sudah melakukan berbagai terobosan. Kepala Disnakertrans Kabupaten Cirebon Denny Supdiana mencemaskan angka pengangguran di wilayahnya. Saat ini ada 200 ribu atau 10% warga di Kabupaten Cirebon yang belum mendapatkan pekerjaan. “Total warga Kabupaten Cirebon sekitar 2,1 juta penduduk. Idealnya dari total jumlah penduduk seperti di Kabupaten Cirebon, pengangguran berkisar 9%. Ini sudah mencapai 10%,” terang Denny, Rabu (30/11).

Untuk menekan jumlah pengangguran, Disnakertrans mengadakan bursa kerja. Selama setahun ini Pemkab Cirebon telah menggelar dua kali bursa kerja. Pada bursa kerja pertama yang digelar April lalu, 2.000 pencari kerja bisa terserap. “Bursa kerja merupakan salah satu sarana efektif menyerap tenaga kerja baru,” kata Denny. Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra menambahkan untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja, pihaknya telah menyediakan lahan seluas 10 ribu hektare di wilayah timur Kabupaten Cirebon untuk dijadikan zona industri. Zona industri tersebut diharapkan bisa menyerap ribuan tenaga kerja. “Namun, saat ini perizinan lahan masih menunggu revisi perda RTRW yang belum selesai,” kata Sunjaya.

Investor pergi
Tingginya angka pengangguran juga terjadi di Provinsi Bangka Belitung. Kepala Disnakertrans Provinsi Bangka Belitung Didik Suprapto mengatakan saat ini jumlah lapang­an kerja di Bangka Belitung tidak seimbang dengan pencari kerja. “Permasalahannya listrik yang dihadapi Pulau Bangka dan Belitung. Itu menjadi pemicu investor tidak mau menanamkan investasi sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan,” kata Didik. Hal itu menyebabkan jumlah pencari kerja tidak seimbang dengan lapangan kerja yang ada.

“Jumlah angkatan kerja usia 18-45 tahun di Babel kurang lebih 450 ribu orang. Dari jumlah itu yang sudah bekerja di sektor formal sekitar 150 ribu orang, sedangkan yang bekerja di sektor nonformal sekitar 200 ribu orang. Sisanya masuk pengangguran terselubung,” ujarnya. Untuk menyeimbangkan antara lapangan kerja dan angkatan kerja, Disnakertrans akan berupaya menarik para investor guna berinvestasi di Bangka Belitung, dengan menjamin kebutuhan listrik Babel akan terpenuhi pada 2017.

Upaya menggenjot penyerapan tenaga kerja juga dilakukan Disnakertrans Banten. Setiap enam bulan sekali Banten mengadakan bursa kerja, di luar job fair yang rutin diselenggarakan setahun sekali dalam rangkaian HUT Banten yang diperingati setiap November. “Kami akan inventarisasi perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan kerja supaya lapor ke Disnakertrans provinsi,” kata Kepala Disnakertrans Banten, Alhamidi. Saat ini jumlah penganggur-an di Banten mencapai 489 ribu orang. Jumlah pengangguran terus meningkat seiring dengan datangnya lulusan baru dari SMA dan perguruan tinggi. (RF/Ant/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya