Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) memperingatkan kemungkinan masih adanya bencana banjir dan longsor.
Peringatan itu keluar menyusul prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai hujan deras dalam sepekan mendatang akibat pengaruh siklon tropis Tokage.
Sejauh ini, di Cilacap masih ada bencana banjir dan longsor, sedangkan di Banyumas dalam beberapa hari terakhir juga terjadi longsor.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan kalau pihaknya terus meminta kepada warga yang berada di lokasi rawan bencana untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana banjir dan longsor.
Dijelaskan oleh Tri Komara, di Kecamatan Sidareja, Cilacap, ada sejumlah warga yang masih mengungsi akibat banjir. Mereka mengungsi di Koramil Sidareja. “Jumlah pengungsi masih fluktuatif, kalau agak surut pengungsi berkurang jumlahnya, tetapi jika banjir naik, akan bertambah lagi. Yang jelas, kami telah menyiapkan lokasi pengungsian dan bantuan logistik,” ujarnya, Minggu (27/11).
Sedangkan dari Banyumas dilaporkan, pada akhir pekan lalu, banjir dan longsor juga melanda sejumlah kecamatan di Banyumas di antaranya Tambak, Patikraja, Gumelar dan Cilongok. Banjir sempat menggenangi rumah warga di Kecamatan Tambak akibat luapan Sungai Ijo.
Sedangkan longsor sempat memutus jalan antara Cilongok-Patikraja. Selain itu juga ada beberapa rumah rusak akibat diterjang longsor.
“Kami terus mengingatkan kepada warga khususnya daerah rawan bencana untuk waspada, khususnya banjir dan longsor. Sebab, dari prakiraan BMKG menyebutkan, dalam sepekan mendatang curah hujan akan tinggi,” ungkap Koordinator Tagana Banyumas, Ady Chandra. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved