Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MASYARAKAT adat Dayak Deah di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, kembali menggelar tradisi pesta panen yang disebut Mesiwah Pare Gumboh.
Mesiwah Pare Gumboh sendiri merupakan wujud kemandirian dan kedaulatan pangan masyarakat adat Dayak Deah. Kepala Desa Liyu, Sukri, Rabu (16/7) mengatakan, pencapaian kemandirian desanya ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan kekompakan seluruh elemen masyarakat Desa Liyu.
"Dari status desa sangat tertinggal pada tahun 2018, kami pelan-pelan menapaki kemajuan dari desa tertinggal menjadi berkembang, maju, hingga akhirnya pada tahun 2024, Desa Liyu berhasil mencapai status Indeks Desa Membangun sebagai Desa Mandiri," tuturnya.
Mesiwah Pare Gumboh (MPG) ke-7 akan berlangsung pada 18 hingga 20 Juli 2025, dengan mengusung tema dalam bahasa Dayak Deah: "Jue Kate Kelempai Sampai Kangkakngkapot Tendukng Daatn" yang berarti "semua yang dicita-citakan kini telah tercapai."
"Tema ini merupakan cerminan nyata keberhasilan masyarakat kami dalam membangun kemandirian pangan melalui lumbung desa, menghidupkan kembali setiap ritual adat yang hampir terlupakan, serta menjadikan budaya sebagai fondasi utama dalam pembangunan komunitas lokal berkelanjutan," ujar Sukri.
MPG ke-7 akan diisi dengan rangkaian kegiatan dan ritual adat sakral antara lain prosesi sakral syukuran panen Nyerah Ngemonta akan dimeriahkan dengan atraksi Mandi Api dan Tarian Gintur Bersama. Perayaan MPG semakin istimewa dengan peresmian Patung Blontakng di halaman Balai Adat, yang menjadi simbol penjaga nilai, martabat, dan semangat kolektif masyarakat adat. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved