Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Himpuh Edukasi Calon Jemaah Umrah agar Kritis terhadap Travel

Syarief Oebaidillah
24/10/2016 01:06
Himpuh Edukasi Calon Jemaah Umrah agar Kritis terhadap Travel
(Ist)

MUSYAWARAH Besar (Mubes) Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) memberikan edukasi kepada warga Makassar agar semakin kritis memilih travel umrah sehingga terhindar dari penipuan.

Edukasi kepada calon jemaah umrah ini diberikan Himpuh dalam acara talkshow di sela Mubes Himpuh ke-3 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Wakil Sekjen Himpuh, Anton Subekti, yang menjadi pembicara di talkshow Himpuh Internasional Travel Mart, mengatakan, calon jemaah umrah, khususnya warga Makassar dan Sulsel, perlu memilih travel umrah secara kritis dan teliti.

Ia pun memberikan tips dan beberapa hal yang perlu diteliti secara kritis oleh calon jemaah.

"Setidaknya ada lima hal yang perlu diteliti dan dikritisi oleh calon jemaah dalam memilih travel umrah dan haji. Perizinan, visa, akomodasi hotel, jenis transportasi, dan fasilitas makan," ujarnya, Minggu (23/10).

Anton memaparkan, yang pertama diteliti menyangkut soal perizinan travel umrah tersebut. Calon jemaah harus melihat izin travel tersebut, apakah izin lengkap dan tergabung dalam asosiasi. Karena pengurusan visa umrah yang baru akan disyaratkan berkaitan dengan tergabung di Asosiasi.

Adapun hal kedua, lanjut dia, ialah soal visa, terutama haji. Menurut dia, sebaiknya harus dengan visa haji yang resmi. Sedangkan visa jenis lain bakal sangat berisiko.

"Demikian juga visa umrah, tanpa visa resmi pasti tidak bisa berangkat. Sedangkan yang ketiga perlu diteliti adalah akomodasi hotel. Perlu dicermati nama hotel, bintang berapa, jarak ke tempat ibadah, jenis, dan tipe kamar yang dijanjikan," kata Anton.

Keempat, ialah jenis transportasi yang digunakan. "Apa tiket pesawat dari maskapai penerbangan, dengan rute langsung atau transit. Juga perlu dicek fasilitas akomodasi darat selama di Tanah Suci. Ada berbagai jenis, tipe, dan kualitas bus yang tersedia," terangnya.

Sedangkan yang terakhir, fasilitas makanan yang disediakan selama perjalanan umrah atau haji. Menu, kualitas, dan cara penyajian makanan juga akan mempengaruhi harga maupun kenyamanan jamaah.

Di luar lima hal itu, Sekjen Himpuh Muharrom Ahmad menambahkan, masyarakat juga harus kritis dalam hal harga yang ditawarkan apakah wajar dan sistem penjualan yang ditawarkan travel umrah.

"Sebaiknya masyarakat tidak memilih travel umroh yang berbasis skema fonzi, skema piramida dan MLM (multi level marketing)," ujarnya.

Ia mengungkapkan selama musim umrah tahun lalu, setidaknya ada sekitar 11 ribu jamaah umrah yang yang gagal berangkat. Karena itu, Muharrom meminta calon jemaah umrah perlu kritis, harus mengetahui pelayanan yang akan didapat dan hak-hak sebagai konsumen yang dijanjikan travel.

Kepala Departemen Sharia Business Alliance Asuransi Adira, Dwi Intan, yang ikut hadir sebagai narasumber mengatakan calon jemaah juga harus menilai penting penggunaan asuransi dalam perjalanan umrah dan haji. Karena dengan proteksi asuransi baik travel maupun jemaah dapat terhindar dari risiko maupun kerugian.

Ia mengungkapkan, risiko pengeluaran tertinggi saat umrah dan haji adalah perawatan medis, repatriasi medis, dan repatriasi jenazah. Risiko lain yang dapat terjadi saat umrah, haji seperti kecelakaan dalam perjalanan, sakit atau cedera, ketidaknyamanan dalam perjalanan, kehilangan bagasi/dokumen atau barang pribadi.

"Sebaiknya hal ini dapat diproteksi dengan asuransi perjalanan umrah, haji dan wisata halal internasional," katanya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik