Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bus Trans Donggala Solusi Fenomena Nebeng ASN Pergi Berkantor

Mitha Meinansi
30/12/2024 12:17
Bus Trans Donggala Solusi Fenomena Nebeng ASN Pergi Berkantor
Bus Trans Donggala melayani transportasi ASN dan warga umum.(MI/Mitha Meinansi)

TERDAPAT fenomena miris yang terjadi pada ASN Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Untuk diketahui, sebagian ASN di Kabupaten Donggala, berdomisili di Kota Palu.

Setiap hari kerja, para ASN harus ke kantor menempuh jarak sepanjang kurang lebih 30 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Situasi jalanan yang sepi melintasi tepi gunung dan pantai, serta kondisinya yang rusak dan berdebu, harus dilalui para ASN setiap harinya. Sehingga strategi khusus diperlukan bagi perempuan yang tinggal di Palu dan bekerja di Donggala, demi memastikan keamanan sepanjang perjalanan.

Jarak, situasi, dan kondisi mengharuskan sebagian ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Donggala yang berdomisili di Kota Palu, nebeng atau mengharap diberikan tumpangan oleh sesama ASN baik yang menggunakan mobil dinas maupun mobil pribadi.

Mereka lebih memilih memarkir sepeda motornya di halaman rumah salah seorang warga dan terpaksa harus menyetop untuk nebeng mobil yang melintasi jalur poros Trans Sulawesi saat pergi berkantor di Donggala.

Situasi itu akan terlihat di pinggiran Kota Palu, di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi. Dalam memberikan solusi terhadap aktivitas tersebut, Pemerintah Kabupaten Donggala telah menyiapkan sarana transportasi yang didatangkan dari Jawa Timur, dan telah tiba di Pelabuhan Donggala dengan menumpangi KM Dharma Kencana V pada pertengahan Desember 2024. Sebagai tahap awal, sebanyak empat unit bus Trans Donggala telah disiapkan untuk melayani transportasi ASN dan masyarakat.

Saat ini, Pemda Donggala sedang melakukan tahap uji coba penggunaan bus tersebut.

Dalam masa uji coba yang diberlakukan hingga akhir Desember (31/12), Pemda Donggala melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Donggala masih menggratiskan tarif bus Trans Donggala, yang mulai beroperasi sejak pukul 07.30 hingga 20.30 Wita.

Penjabat Bupati Donggala Moh Rifani menyatakan tarif resmi akan diberlakukan awal Januari 2025 dengan ketentuan Rp10 ribu bagi penumpang umum, Rp3 ribu bagi mahasiswa dan pelajar, serta gratis bagi penumpang lanjut usia (lansia) dan kaum difabel.

"Alhamdulillah tahun ini kita mengadakan Trans Donggala, bus angkutan umum dari Kota Palu ke Donggala, maupun dari Donggala ke Palu," kata Rifani.

Pihaknya berharap sarana angkutan umum Trans Donggala akan membantu kebutuhan transportasi serta memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya warga di Donggala. "Tentunya dengan bus ini, kami berharap akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena selama ini memang salah satu kendala kita, belum bisa menyediakan bus tetapi Alhamdulillah tahun ini sudah bisa kita adakan bus," ujarnya.

Menurut Rifani, Pemerintah Kabupaten Donggala akan berupaya untuk menambah armada tersebut demi memenuhi kebutuhan transportasi bagi ASN serta masyarakat dari dan menuju Kabupaten Donggala.

"Tentu kita berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan angkutan umum kita bagi masyarakat termasuk juga bagi pegawai, ASN yang berdomisili di Kota Palu ketika dia ke Donggala," tutur Rifani.

Keberadaan empat bus Trans Donggala yang masing-masing akan melintasi 8 rit perjalanan Palu-Donggala atau empat kali pergi-pulang setiap harinya, diharapkan bisa menjadi alternatif dalam mengurangi kebiasaan menebeng para ASN dari Palu ke Donggala dan sebaliknya. Dengan kendaraan siap pakai tersebut, Pemda Donggala juga berharap, ke depannya tidak ada lagi ASN yang terlambat berkantor atau beralasan tidak masuk kantor karena tidak dapat tumpangan.

"Tentu tidak ada lagi alasan untuk lambat masuk kantor karena sudah disiapkan angkutan umum yang murah, layak untuk masyarakat," tandas Rifani.

Ia juga berharap dengan adanya transportasi angkutan umum bagi masyarakat di Donggala, akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana dengan adanya bus Trans Donggala akan ada multiplier effect bagi masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian di Kabupaten Donggala seperti yang diharapkan. Selain empat bus Trans Donggala, Pemda Donggala juga menyiapkan empat Angkutan Kota (Feeder).

Berdasarkan rencana ke depannya, Pemda Donggala akan menambah armada dan rute perlintasan. "Insya Allah untuk jangka panjangnya akan disiapkan mulai dari Sindue ke Pantoloan dan dari terminal Donggala ke daerah Banawa Selatan," sebut Rifani.

Bus yang dilengkapi fasilitas modern, seperti petugas e-ticketing, AC, rambu bus stop, dan awak bus terlatih, dengan berkapasitas maksimal 32 penumpang, dengan 19 kursi umum, 10 penumpang gantung, dan 3 kursi khusus penumpang lansia serta difabel, dipastikan memberikan rasa aman, nyaman, serta bermanfaat bagi penumpangnya.

"Sangat bermanfaat buat ASN atau penumpang umum lainnya. Sangat bermanfaat dan berguna sekali," kata Wiwi, salah seorang ASN Donggala yang menggunakan fasilitas bus Trans Donggala.

Wiwi menjelaskan, sebelum adanya Trans Donggala, sebagai pegawai yang berkantor di Donggala, ia kerabat kali menumpangi bus khusus milik instasi tempatnya bekerja, bahkan kadang kala juga harus menumpangi kenderaan pribadi.

"Kebetulan kita ada bus tersendiri atau menumpang di mobil-mobil yang lain," kata Wiwi.

Bus Trans Donggala tersebut diharapkan dapat berjalan lancar. Menurut Wiwi, keberadaan empat unit bus Trans Donggala dinilai efektif. Meski demikian, sebaiknya harus ditambah demi untuk melayani seluruh penumpang yang belum termuat dan masih menunggu di lokasi pemberangkatan. "Kami berharap semoga tetap berjalan seperti biasanya dan lancar," pinta Wiwi. (MT/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya