Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dipersiapkan Jadi Atlet, Personel Brimob Polda Sulteng Ikuti Pelatihan Terjun Payung

Mitha Meinansi
23/12/2024 21:16
Dipersiapkan Jadi Atlet, Personel Brimob Polda Sulteng Ikuti Pelatihan Terjun Payung
Personel Brimob Polda Sulteng ikuti pelatihan olahraga terjun payung.(MI/Mitha Meinansi)

SEBANYAK 30 personel Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini tengah dipersiapkan menjadi atlet cabang olahraga terjun payung. Mereka mengikuti pelatihan khusus yang digelar Satbrimobda Polda Sulteng berkoordinasi dengan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.

"Kami melaksanakan latihan terjun payung ini merupakan kemampuan satuan. Jadi di jajaran Korbrimob Polri, kemampuan terjun payung itu merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki oleh Brimob Polri," ujar Dansat Brimob Polda Sulteng, Kombes Kurniawan Tandi Rongre, Senin (23/12).

Menurutnya, pelatihan terjun payung yang digelar selama tiga hari tersebut, merupakan pelatihan untuk mencari bibit atlet penerjun, khususnya di lingkup Polri. Sementara secara umum, pelatihan tersebut bertujuan untuk mendukung olahraga terjun payung nasional.

"Jadi selain di satuan kita mempunyai kemampuan, kita juga untuk mendukung agenda kegiatan olahraga," kata Rongre usai upacara penutupan pelatihan terjun payung/wing day Satbrimobda Sulteng 2024.

Secara detail ia menjelaskan, ke-30 personel tersebut merupakan cetakan pertama yang telah mengikuti pelatihan awal sebagai dasar untuk menciptakan atlet penerjun payung bagi Brimob Polda Sulteng. Sebagai langkah awal, mereka sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Wind Tunnel Korbrimob Jakarta. Setelah dinyatakan lulus, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan terjun payung selama dua pekan di Korbrimob Jakarta dan dilanjutkan dengan latihan terjun payung di Kota Palu.

Rongre memastikan para pelatih dalam latihan terjun payung tersebut adalah penerjun Polri sebagai instruktur yang telah memiliki lisensi, bersertifikasi sebagai jump master dan memiliki pengalaman dalam kejuaraan nasional maupun internasional.

30 personel Peleton Terbang berlatih terjun dari helikopter Bell 429/P-3203 di atas landasan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dengan ketinggian 5.000 hingga 6.000 feet atau setara dengan 2 kilometer. Para personel Brimob Polda Sulteng tersebut menguatkan tekadnya dalam aksi terjun payung. Selain mental, mereka juga diharuskan mengontrol keseimbangan di udara dengan teknik khusus yang telah dipelajari. Aksi terjun payung yang dilakukan merupakan bagian untuk mengasah kemampuan dasar infiltrasi udara sebagai salah satu olahraga ekstrem.

Dalam latihan itu, kemampuan dan penguasaan teknik para penerjun diuji satu per satu. Sebagai tahap awal lokasi para penerjun payung untuk melakukan landing atau pendaratan adalah di landasan bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.

Kepala Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Rudi Richardo, menyatakan kegiatan tersebut dipastikan tidak menggangu aktivitas penerbangan komersial.


"Kami sama-sama memahami bagaimana aktivitas penerbangan sipil itu menjadi perhatian utama. Sampai dengan saat ini kita saling berkolaborasi untuk memanfaatkan slot-slot yang kosong di aktivitas penerbangan sipil. Jadi tidak akan mengganggu penerbangan dan tidak akan mengganggu keselamatan penerbang," tandas Rudi Richardo.


Ia menyatakan siap mendukung upaya Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah dalam membentuk atlet terjun Payung, dimana pihaknya akan memberikan ruang bagi seluruh personel untuk melakukan latihan di Lapangan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu tanpa mengganggu jadwal penerbangan yang ada.

"Selaku Pengelola Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Kami mendukung Kegiatan Polda Sulteng berkaitan dengan pelaksanaan pelatihan terjun payung tahun 2024 yang take off dan landingnya di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri," tutur Rudi.

Pelatihan terjun payung di bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu mencetak sejarah baru tidak hanya sebagai pelatihan personel Brimob tetapi latihan tersebut juga untuk menyiapkan atlet potensial Sulteng di cabang olahraga terjun payung.

"Bandara Mutiara Sis Al-Jufri terus berkomitmen untuk mendukung aktivitas-aktivitas yang dapat membawa harum nama Sulteng termasuk aktivitas yang dapat meningkatkan potensi Sulteng," sebut Rudi Richardo. Para atlet Dirgantara yang telah dibekali kemampuan khusus itu, diharapkan dapat mewakili Sulteng dalam ajang event olahraga terjun payung, baik secara nasional maupun internasional. (MT/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya