Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Protes Penganiayaan Wartawan masih Berlangsung

(YK/PS/MS/MC/N-2)
06/10/2016 01:00
Protes Penganiayaan Wartawan masih Berlangsung
(ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

AKSI protes kasus penganiayaan dengan korban Sonny Misdananto, wartawan NET TV di Madiun, Jawa Timur, belum usai.
Rabu (5/10), aksi digelar wartawan di Bojonegoro, Jawa Timur; Medan, Sumatra Utara; Sorong, Papua Barat; dan Jayapura, Papua. Di Bojonegoro, massa sepakat mengirim surat kepada Presiden dan Panglima TNI. "Kami meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa rekan kami di Madiun," desak loordinator aksi Amrullah Ali Moebin. Setelah menyusun naskah surat untuk Presiden dan Panglima TNI, para jurnalis itu berjalan kaki menuju Kantor Pos untuk mengirimnya. "Kami meminta kekerasan terhadap wartawan yang menjalankan tugas diakhiri." Ratusan jurnalis di Kota Medan juga turun ke jalan. Mereka menggelar aksi damai di Bundaran Jalan Sudirman.

Selain membawa poster protes, massa melakukan gerakan tutup mulut dengan memplester mulut mereka. "Ini simbol pembungkaman terhadap pers," kata koordinator aksi Amrizal. Dia menambahkan kekerasan serupa juga pernah terjadi di Medan, saat wartawan meliput sengketa lahan di Sarirejo. "Sampai sekarang pengusutannya tidak jelas dan tersangkanya juga belum ditetapkan." Protes dalam bentuk lain dilakukan pekerja pers di Jayapura. Mereka tidak menghadiri peringatan HUT TNI yang digelar Kodam XVII Cenderawasih. Ketua PWI Sorong Ruben Isir juga mengeluarkan imbauan untuk tidak memberitakan kegiatan peringatan HUT TNI. "Ini bentuk keprihatinan masih adanya tindak kekerasan oleh prajurit TNI terhadap wartawan."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya