Sembilan Warga Tewas di Jalan Raya

ENAM warga tewas saat rangkaian kereta api Anggrek Bromo menghajar minibus di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Plaosan, Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (29/9). Para korban merupakan satu keluarga yang berasal dari Asemrowo, Surabaya. "Mereka hendak menghadiri resepsi pernikahan keluarga di Desa Gendong Kulon, Babat. Pengemudi diduga kurang hati-hati saat melintas di rel sebidang tanpa palang pintu," papar Kapolsek Babat, Komisaris Sodikin.
Lima korban yang tewas di tempat kejadian langsung dikirim ke Puskemas Karang Kembang, Babat. Mereka ialah Watini, 64, Munaji, 72, Wakinah, 60, Ahmad Yunus, 39, dan Susilo, 20. Satu korban kritis, yang juga pengemudi minibus, Hariyono, 47, tewas dalam perjalanan saat dilarikan ke RS Muhammadiyah Babat. Sodikin menambahkan, minibus yang meluncur dari arah Surabaya hendak belok ke kiri ke arah Desa Gendang Kulon dan melintasi rel. Saat itu, KA Agro Anggrek juga melintas dan menghajarnya. "Minibus terseret sejauh 25 meter. Kondisi kendaraan itu juga rusak parah," jelas Kapolsek.
Masih di Jawa Timur, tabrakan beruntun antara bus pariwisata, truk, minibus, dan sepeda motor, di Jalan Raya Mantingan, Ngawi, menewaskan tiga orang. Dua korban diketahui sebagai anggota TNI. "Dalam satu hari telah terjadi dua kecelakaan berat di Jawa Timur, dengan korban mencapai sembilan orang tewas. Kami berharap pengendara meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat berada di jalan raya," papar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Argo Yuwono.