Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Ida Ayu Akhirnya Bisa Beribadah di Pura

(Furqon Ulya Himawan/N-3)
29/9/2016 02:52
Ida Ayu Akhirnya Bisa Beribadah di Pura
(MI/FURQON ULYA HIMAWAN)

KECERIAAN Ida Ayu Putu Sudiartini Damayanti, 50, tidak bisa disembunyikan, setelah 14 tahun tidak bisa masuk ke pura untuk beribadah. Sejak menggunakan kursi roda, Ida Ayu tidak bisa masuk ke pura karena tiada akses baginya untuk masuk. "Kini saya bisa ikut masuk dan beribadah di pura," kata Ida Ayu seusai memasuki Pura Jagatnatha, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (27/9). Selama ini Ida Ayu hanya bisa berdoa di rumah.
Padahal, ia ingin beribadah dan berdoa di pura seperti pemeluk Hindu lainnya. Dahulu Ida Ayu sering ditanya sesama pemeluk Hindu lainnya, pura mana yang ia datangi ketika beribadah. Namun, ia hanya menjawab tidak pernah masuk pura.
"Karena sulit aksesibilitasnya," ujarnya. Sebenarnya, Ida Ayu sering ke Pura Jagatnatha bersama adiknya.
Namun, dia hanya menunggu di luar atau di dalam mobil. Penderita polio sejak usia tiga tahun itu tidak bisa menapaki undak-undakan di pura yang cukup tinggi. Kini penantiannya selama 14 tahun terbayar sudah.

Pura Jagatnatha menyediakan ram atau jalur khusus bagi pengguna kursi roda. Tujuannya agar umat Hindu yang memiliki kebutuhan khusus seperti Ida Ayu itu tetap bisa masuk ke Pura untuk beribadah. "Saya sudah mencobanya dan bisa masuk," ujar Ida Ayu dengan tersenyum lega karena bisa masuk Pura dengan memakai kursi roda. Kelegaan Ida Ayu juga menulari Selamet Rahayu, 47, seorang muslim yang harus menggunakan tongkat saat berjalan. Dia senang lantaran masjid di kampungnya, Masjid Baitul Makmur, Sidoarjo, Ngestiharjo, Kasihan Bantul, DIY, sudah memiliki jalur khusus bagi penyandang tunanetra yang menuntunnya langsung masuk masjid atau ke tempat wudhu. "Lebih mudah ketimbang biasanya," kata Selamet yang rumahnya hanya berjarak 300 meter dari masjid. Biasanya, Selamet kesulitan ketika mau masuk masjid karena konblok atau ubin dari halaman masjid semua sama. Kini, setelah ada ubin khusus, jalannya tidak susah lagi.
Selain jalur khusus penyandang tunanetra, di Masjid Baitul Makmur juga dibangun tempat wudhu khusus dengan tempat duduk. Setia Adi Purwanta, Direktur Dria Manunggal, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam isu-isu kelompok penyandang disabilitas, mengatakan, "Kami mendorong terwujudnya aksesibilitas rumah ibadah bagi penyandang disabilitas," ujarnya di sela-sela kunjungan ke beberapa rumah ibadah di Yogyakarta yang memiliki aksesibilitas terhadap penyandang disabilitas. Saat ini ada lima tempat ibadah di DIY yang memiliki akses untuk kelompok penyandang disabilitas, yakni Masjid Baitul Makmur, Gereja Kristen Jawa Wirobrajan, Gereja Katolik Kemetiran, Wihara Karangdjati, dan Pura Jagatnatha Banguntapan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya