Singapura Jajaki Investasi Multibidang

PEMERINTAH Singapura tertarik untuk menanamkan investasi di Jawa Tengah. Provinsi itu dinilai aman, nyaman, dan tidak banyak unjuk rasa. Ketertarikan itu disampaikan Duta Besar Singapura Anil Kumar Nayar kepada Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo, Rabu (28/9). "Jawa Tengah termasuk Kota Solo ini sangat menjanjikan untuk investasi. Kedatangan saya ke sini untuk melihat bidang-bidang yang berpotensi untuk kerja sama itu," kata Anil. Ia juga berjanji akan membantu mempromosikan pariwisata Kota Solo di Singapura. Salah satunya dengan membangun citra bahwa warga Singapura belum ke Indonesia kalau belum berkunjung ke Solo. Saat ini, ujar dia, destinasi primadona turis asal Singapura baru Batam, Bali, dan Yogyakarta. Di masa depan, dengan branding yang dilakukan, Solo akan menjadi primadona berikutnya. Pada kesempatan itu, Achmad Purnomo menawarkan kerja sama investasi di sektor pariwisata, di antaranya pembangunan Solo Zoo yang akan dikembangkan di Taman Satwa Taru Jurug dan wisata air Bengawan Solo.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Eny Tyasni Suzana menambahkan, tahun lalu, jumlah wisatawan asing yang datang ke Solo mencapai 33 ribu orang. "Yang terbanyak berasal dari Malaysia, dan kedua dari Singapura."
Di Lamongan, Jawa Timur, pemkab berusaha menjemput investor agar mau berinvestasi. Yang terbaru, Bupati Fadeli menggelar acara temu pengusaha di Surabaya. Kepada para pengusaha, ia menjanjikan kemudahan untuk berinvestasi di Lamongan. "Kami menerapkan deregulasi perizinan, seperti yang digariskan pemerintah pusat lewat paket kebijakan ke-12 dan ke-13," tuturnya. Pada intinya, lanjut dia, pemkab siap memberikan pelayan terbaik kepada investor.
Selain itu, ada 3.000 hektare lahan yang siap dimanfaatkan.