Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
HINGGA saat ini ada sekitar 70 juta masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia. Jika semua masyarakat adat diberdayakan, potensinya cukup besar. “Pemberdayaan ini membuat mereka mampu secara ekonomi. Tentunya mereka akan mampu melestarikan adatnya,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, saat kunjungan kerja ke desa adat di Bali, beberapa waktu lalu. Menteri Eko menambahkan, desa-desa di Indonesia ialah kawasan unik. Tiap-tiap desa memiliki karakter dan potensi yang berbeda. Misalnya, desa adat dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata. “Kita harus bisa memahami desa-desa yang ada di Indonesia ini akan dijadikan apa. Ada desa berpotensi menjadi desa wisata melalui adat dan budaya. Jangan sampai kita salah memberikan program,” ujar Eko. Hingga kini ada 74.754 desa di seluruh Indonesia. Seluruh desa itu tidak terpantau dengan maksimal. Untuk itu, Menteri Desa meminta seluruh elemen masyarakat, baik lembaga pemerintahan, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), maupun media massa untuk berbagi informasi kebutuhan desa.
Untuk mempercepat pengembangan desa adat, Kemendes PDTT telah membentuk kelompok kerja (pokja) masyarakat sipil. Pokja tersebut terdiri dari beberapa LSM yang berafiliasi dengan urusan desa, termasuk desa adat. Salah satu strategi untuk penguatan masyarakat adat yang dikerjakan Pokja masyarakat sipil ialah program one village one product (satu desa satu produk). Program ini akan fokus memberdayakan satu produk unggulan desa. Dengan demikian, desa adat bisa mandiri secara ekonomi. Terkait dengan program tersebut, Kepala Badan Penelitian Pengembangan Pendidikan Pelatihan dan Informasi Kemendes PDTT, M Nurdin, menambahkan pihaknya sedang menggiatkan pelatihan terhadap masyarakat adat. “Pelatihan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat adat,” ujar Nurdin. Ia mencontohkan pelatihan masyarakat adat pernah digelar di Kalimantan Selatan dan Bali. Pada pelatihan itu, masyarakat adat diajari mengolah lahan pertanian. (RS/DY/OL/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved