Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DESA-DESA di Indonesia memiliki banyak keunikan dan potensi besar di sektor ekonomi maupun budaya. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mulai menggarap desa-desa adat yang kaya potensi dan keunikan. Seperti di Bali yang dikenal sebagai tempat pariwisata nomor satu di Indonesia, banyak desa di sana yang tetap mempertahankan adat. Contohnya, desa adat Penglipuran di Kecamatan Bangli, Bali. Sekarang ini desa yang jauh di pegunungan itu menjadi perbincangan banyak orang di media sosial. Para warga media sosial menyebutnya desa tebersih di dunia. Bendesa adat Penglipuran, I Wayan Supat membenarkan bahwa desanya sekarang ini cukup populer di dunia maya dan menjadi perbincangan karena kebersihannya. “Menjaga kebersihan sudah menjadi spirit hidup di Desa Penglipuran,” ujar Supat, Selasa (13/9). Lingkungan yang bersih dan tradisi yang dijaga ketat membuat wisatawan datang berduyun-duyun untuk menyaksikannya. Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Gede Yuniartha Putra menjelaskan, saat ini minimal jumlah wisatawan yang datang ke Desa Penglipuran mencapai 300 orang per hari. Desa adat lainnya ialah Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini dikembangkan sebagai desa wisata di lereng Pegunungan Sewu. Masyarakat di desa tersebut yang tergabung dalam kelompok sadar wisata Dewa Bejo (Desa Wisata Bejiharjo) mengembangkan paket wisata khusus, terutama wisata air. Salah satunya ialah Gua Pindul yang kini menjadi salah satu tujuan wisata favorit. Dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terdapat kampung batik yang berlokasi di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan. Perkampungan batik di jalur pantura itu cukup populer. Selain ada sentra batik, banyak rumah berarsitektur kuno yang tetap dipertahankan hingga sekarang. “Kampung Kauman ini diperkirakan merupakan kampung pertama di Kota Pekalongan, Masjid Jami’ yang ada di bagian depan didirikan tahun 1852,” kata Dirham,45, warga yang juga penggiat kerajinan batik, Selasa (13/9).
Kearifan lokal
Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo saat berkunjung ke kantor Media Indonesia, kemarin, menjelaskan bahwa pemerintah sangat fokus mengembangkan desa adat menjadi modern tanpa menghilangkan kearifan lokal yang telah melekat. Dia mencontohkan desa-desa adat akan didekatkan dengan sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah. “Meski anak-anak hidup dengan tradisi yang kuat, mereka tetap diperkenalkan dengan pendidikan formal seperti belajar di sekolah,” ujarnya. Kemudian, desa-desa adat yang berpotensi sebagai desa wisata akan didukung dengan dibantu pelatihan untuk penguatan sumber daya manusia. (RS/AD/AU/AS/Cah/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved