Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kecelakaan di Batang, Jumlah Korban Tewas Jadi 16

Akhmad Safuan
06/9/2016 13:43
Kecelakaan di Batang, Jumlah Korban Tewas Jadi 16
(Ilustrasi)

JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan mobil pikap di Batang, Jawa Tengah, menjadi 16 orang dan 8 lainnya masih dirawat.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (6/9), hujan tangis mengiringi pemakaman 16 orang korban. Saat kejadian, mobil mengangkut penumpang rombongan takziah mengalami pecah hingga menabrak tebing dan terguling di Jalan Sicawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.

Ratusan warga menghantarkan pemakaman 15 korban tewas dimakam di Dukuh bantul, Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, batang dan 1 korban lagi dimakamkan di Dukuh bakalan, Desa Sidoarjo, Kecamatan Bawang, Batang.

Dalam kecelakaan yang terjadi Senin (5/9) malam, mobil pikap dengan nomor polisi G 1987 FC berisi rombongan sebanyak 30 orang warga Dukuh Bentul, Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, Batang, bermaksud takziah di Dukuh Sawit, Desa Amongrogo, Kecamatan Limpung, Batang.

"Para korban meninggal diberikan santunan masing-masing Rp1 juta dari Pemkab Batang dan bagi yang masih dirawat ditanggung pembiayaannya," kata Kepala Bagian Kesra Pemkab Batang Andi Hakim.

Selain itu warga di 20 Desa di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang telah mengadakan kesepakatan untuk memberikan bantuan berupa sumbangan yang akan diberikan kepada para korban kecelakaan yang telah menewaskan 16 orang tersebut.

Wakil direktur Lalulintas Polda Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Muji Ediyanto mengatakan untuk pengusutan lebih lanjut kasus kecelakaan ini, diturunkan tim Trafic Accident Analysis (TAA) berjumlah 7 orang untuk melakukan penelitian dan pemeriksaan.

Meskipun tim masih bekerja melakukan penyelidikan, lanjut Muji Ediyanto, apapun penyebab kecelakaan penggunaan kendaraan bak terbuka untuk angkutan penumpang melanggar undang-undang lalulintas.

"Beberapa kali kejadian serupa, diharapkan ke depan tidak ada lagi kendaraan bak terbuka untuk angkutan penumpang," tambahnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik