Sosialisasi Literasi Digital Lewat Salawat dan Zikir

PENINGKATAN kesadaran mengenai program literasi digital dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk melebarkan jangkauan program tersebut kepada masyarakat luas.

Salah satu cara agar masyarakat tertarik untuk mengikuti literasi digital tersebut bisa melalui dzikir dan salawat seperti yang dilakukan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

“Melalui majilis zikir dan salawat ini diharapahkan kita bisa lebih akrab dan lebih mengenal adanya literasi digital sebagai wujud kemaslahatan di masyarakat secara luas”, ucap Gus Arif sebagai narasumber dalam rangka sosialisai literasi digital di Lapangan Kedungringin, Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Senin (18/12).

Di zaman milenial ini, konsep Ulul Albab sangatlah pas jika dikaitkan dengan literasi digital. Selain diwajibkan untuk fasih teknologi, masyarakat juga harus memliki pemikiran yang cerdas dan bijaksana dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

“Melihat zaman sekarang ini, kita wajib untuk bisa fasih akan teknologi. Konsep Ulul Albab semisal dikaitkan dengan literasi digital sangatlah pas dikarenakan kita harus memiliki kecerdasan dan bijaksana dalam memanfatkan ilmu pengetahuan khususnya digital teknologi
agar bisa bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain”, jelasnya.

Dalam meningkatan kemampuan literasi digital, masyarakat perlu memperhatikan norma dan etika yang baik. Penggunaan media sosial harus bisa memiliki manfaat yang baik dengan menyalurkan informasi-informasi yang positif yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang
lain.

“Dalam segala hal apapun, kita harus selalu berpedoman dengan norma kehidupan. Begitu pun juga dalam bermedia sosial. Selalu salurkan informasi yang positif seperti me-share bacaan-bacaan sholawat dan dzikir, yang yang hal tersebut bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan
saudara-saudara kita yang membacanya”, ungkapnya. (N-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Siswantini Suryandari