Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PULUHAN wisatawan yang berkunjung di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tersengat ubur-ubur beracun saat beranang air laut. Mereka yang tersengat ubur-ubur itu mengalami gatal-gatal yang sangat atau bahkan seperti tersengat lebah yang sangat menyakitkan.
Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Sutanto, Senin (22/8) mengatakan, ubur-ubur beracun ini mulai muncul sejak pertengahan Agustus saat air dalam laut dingin. “Bentuk ubur-ubur ini mirip plastik atau gelembung yang berwarna biru bening sampai putih,” katanya.
Sebagai langkah pertolongan pertama, lanjutnya, Tim SAR Pantai Parangtritis menyediakan obat, air hangat serta tabung oksigen. “Korban yang tersengat ubur-ubur biasanya mengalami sesak nafas akibat menahan sakit. Saat kulit tersengat ubur-ubur akan terasa gatal, panas dan sangat nyeri,” jelasnya.
Petugas SAR sendiri sudah memberikan peringatan kepada wisatan untuk menjauh dari ubur-ubur beracun ataupun bermain-main dengan ubur-ubur beracun tersebut. Ia berharap wisatawan mau mematuhi arahan petugas SAR sehingga tidak terkena ubur-ubur.
Sementara Korwil SAR Wilayah II Pantai Baron Gunungkidul, Marjono mengatakan saat ini sepanjang pantai di Gunungkidul juga telah dipenuhi ubur-ubur beracun dan tidak mungkin petugas sar untuk membersihkan ubur-ubur yang memenuhi bibir pantai.
“Ubur-ubur itu terapung sekitar 200 meter dari tepi pantai dan jumlahnya sangat banyak. Banyak ubur-ubur ini yang terbawa ombak kemudian menepi hingga pantai,” ujarnya.
Marjono mengaku sudah banyak wisatawan yang tersengat ubur-ubur beracun namun demikian hingga saat ini belum ada kasus yang fatal. “Sudah puluhan wisatawan yang tersengat ubur-ubur semenjak binatang beracun itu muncul dibibir pantai,” imbuhnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved