Kemenparekraf Hidupkan Ekonomi Kreatif di Tapal Batas Indonesia-Papua Nugini

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S Uno mengapresiasi penyelenggaraan Festival Crossborder Skouw 2023 yang berpusat di Pos Lintas Batas Negara RI-PNG di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Tercatat, sebanyak 1.000-1.500 pengunjung dari Papua dan Papua Nugini hadir pada rangkaian acara yang berlangsung pada 6 Juli tersebut.

"Saya berterima kasih kepada semua pihak. Ini gelaran ketiga Festival Crossborder Skouw untuk mempererat persaudaraan, menggerakkan ekonomi, serta mencapai cita-cita bersama agar bisa bangkit dari pandemi covid," ujar Menparekraf, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (8/7).

Baca juga: Target Pendapatan Rp111,7 Triliun dari Sektor Pariwisata Harus Mampu Direalisasikan

Acara ini juga sebagai implementasi arahan Presiden Jokowi untuk menghadirkan berbagai event di seluruh daerah guna pemerataan ekonomi masyarakat.

"Festival Crossborder Skouw yang diadakan di pintu gerbang terdepan wilayah Timur Indonesia ini demi mewujudkan target 8,5 juta wisatawan mancanegara dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada tahun ini serta meningkatkan kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan negara tetangga, Papua Nugini," kata Sandiaga.

Acara yang diinisiasi Kemenparekraf ini berkolaborasi dengan BNPP, PLBN, Konsulat Republik Indonesia di Vanimo, TNI, Polri, Dispar Kota Jayapura, pemerintah daerah, sektor swasta, komunitas Lelarian Sana Sini, serta kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal Papua.

Festival Crossborder Skouw merupakan fun festival yang terdiri dari berbagai kegiatan menarik, seperti musik, olahraga, dan UMKM.

Sebanyak 32 booth UMKM lokal pada berbagai sektor seperti food & beverage, fesyen dan souvenir turut memeriahkan festival ini.

Pasar rakyat dan festival UMKM ini juga menampilkan pameran kopi yang bekerja sama dengan coffee shop dan barista lokal.

"Perputaran ekonomi untuk festival ini hampir menyentuh Rp3 miliar dan transaksi ekonomi pada hari itu menyentuh hampir Rp200 juta," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga; Kinerja Industri Pariwisata Semakin Baik

Data menunjukkan bahwa peningkatan ekonomi pelaku UMKM berdampak pada kebangkitan ekonomi dan mendorong terciptanya lapangan kerja.

Terlebih saat ini, kontribusi ekonomi kreatif jadi salah satu sektor penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yakni 7,35%.

Data Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022 menyebutkan tiga subsektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor yakni kuliner (39%), fesyen (17%) dan kriya (14,9%).

Sandiaga berharap festival serupa dapat digelar pada berbagai daerah perbatasan Indonesia setiap tahun sehingga membawa multiplier effect lapangan kerja seluas-luasnya.

"Juga, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mempromosikan kearifan lokal serta mengapresiasi warisan budaya lokal guna meningkatkan rasa bangga dan identitas Wonderful Indonesia," pungkas Sandiaga.

Pada kesempatan itu, Sandiaga ikut ambil bagian pada fun run sejauh 5 km dengan rute melintasi 2 negara (Indonesia dan Papua Nugini), dan diikuti pelari terdiri dari TNI/Polri dan komunitas Lelarian Sana Sini. Event fun run ini sekaligus sebagai penutup rangkaian festival. (RO/S-2)