500 Kura-kura Moncong Babi di Bali Safari Direlokasi ke Papua

SEBANYAK 500 kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta) yang selama ini dirawat di Bali Safari and Marine Park, Gianyar Bali direlokasi ke Timika, Papua. Mereka direlokasi untuk dilepaskan di habitat alaminya di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua.

Tujuan relokasi ini untuk memungkinkan satwa tersebut berkembang biak dan berkontribusi pada keseimbangan ekologis lingkungan asli mereka.

Marketing Communication Bali Safari and Marine Park, Bintang Anggara, mengatakan langkah relokasi dari Bali ke Papua ini menjadi momen penting dalam pelestarian satwa yang terancam punah ini. Kura-kura ini selain memiliki makna budaya yang mendalam, juga mewakili kekayaan warisan dan keanekaragaman hayati Indonesia dan memainkan peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati habitat alami mereka.

“Sebagai hasil dari upaya kolaboratif antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali, Bali Safari Park, PT Freeport Indonesia dan dukungan pemerintah, kura-kura ini sekarang memiliki kesempatan untuk berkembang di lingkungan alami mereka,” ujar Bintang Anggara, Kamis (6/7).

Dalam perjalanan hidupnya di Bali, berawal ketika pada 2015, Bali Safari menerima 2.341 kura-kura moncong babi yang disita oleh BKSDA Bali. Saat itu ukuran kura-kura ini kecil sekitar 5-6 cm dan dalam keadaan stres serta cedera. Namun, karena populasi yang terlalu banyak dan kanibalisme selama rehabilitasi, banyak di antaranya yang tidak selamat.

Meski demikian, tim di Bali Safari berhasil merawat kura-kura yang tersisa hingga mencapai ukuran rata-rata 18-30 cm. Pada 2022, populasinya menyusut menjadi sekitar 900 ekor.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Putri Rosmalia