Dikurangi, Keramba di Danau Toba

01/8/2016 02:00
Dikurangi, Keramba di Danau Toba
(DOK KEMENHUT)

PEMERINTAH berencana mengurangi jumlah keramba masyarakat yang tersebar di sejumlah titik di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara.

"Pemerintah berencana menurunkan jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) sehingga restocking perlu ditingkatkan. Tujuannya meningkatkan pendapatan nelayan tradisional," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan kerja ke Danau Toba, Sabtu (30/7).

Restocking, menurut dia, merupakan program pemerintah untuk meningkatkan populasi ikan endemiks Danau Toba. Hal itu untuk mendukung kelestarian Danau Toba dalam upaya pengembangan kawasan strategis nasional Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. Apalagi, pemerintah ingin menjadikan kawasan Danau Toba sebagai Monaco of Asia.

"Ini bagian rencana aksi penataaan kawasan Danau Toba dan rencana aksi terpadu penanganan Kawasan Danau Toba 2016-2018 yang sudah ditandatangani Pemprov Sumut beserta tujuh kepala daerah se-kawasan Danau Toba," jelasnya.

Tujuh kabupaten yang bersinggungan dengan Danau Toba ialah Karo, Dairi, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Simalungun, dan Humbang Hasundutan.

Dalam kesempatan itu, Wapres menebar benih tiga jenis ikan endemis Danau Toba, yaitu pora-pora, ihan jurong atau ikan batak, dan tawes, yang populasi mereka terus berkurang.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Sumut Zonni Waldi menjelaskan akan menjaga stok ikan endemis berkisar 100 ribu ekor setiap bulan. Untuk melindungi populasi ikan di Danau Toba, Diskanla akan menerapkan zona suaka penangkapan ikan.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengakui kerusakan lingkungan di sekitar Danau Toba sudah memprihatinkan. Kerusakan ditandai dengan 5.600 keramba yang menghasilkan limbah organik tinggi.

Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menargetkan luas tanam padi 69.800 hektare dengan produksi 402.310 ton pada tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian Klaten Wahyu Prasetyo mengatakan target luas tanam tahun ini bertambah sekitar 2.000 ha dari 2015. (YH/CS/JS/HS/BB/RF/PS/LD/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya