Ratusan Orang masih Mengungsi

Wibowo Sangkala
26/7/2016 00:00
Ratusan Orang masih Mengungsi
(ANTARA/YANDI)

BANJIR bandang disertai rob melanda pesisir pantai barat Banten, Senin (25/7).

Ribuan rumah warga di Kabupaten Pandeglang dan Serang rusak diterjang banjir.

Di Kabupaten Pandeglang, ada empat desa terendam banjir, yakni Desa Kalang Anyar (1.200 rumah), Desa Labuan (418 rumah), Desa Caringin (10 rumah), dan Desa Teluk (638 rumah).

Sementara itu, di Kabupaten Serang, kawasan yang terendam, yakni Kecamatan Cinangka, Kecamatan Mancak, dan Kecamatan Anyer.

Banjir bandang juga memutus Jalan Raya Anyer dan Jalan Raya Labuan Carita.

Lumpur setebal 50 cm menutup badan jalan, sehingga tidak bisa dilewati.

Banjir bandang disebabkan hujan deras disertai rob pada Minggu (24/7) sekitar pukul 21.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang melaporkan hujan deras memicu terjadinya tanah longsor di perbukitan yang menimbulkan banjir bandang.

Pada saat bersamaan, air laut pasang sehingga banjir menggenangi permukiman setinggi 50 cm-150 cm.

Saat banjir itulah, beberapa mobil yang sedang melintas di Jalan Raya Carita Labuan Km 9, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, terjebak lumpur setinggi 50 cm.

Di antara penumpang mobil itu, ada satu keluarga yang memilih bertahan di dalam mobil, yang kemudian berujung maut.

"Satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan dua anak meninggal di dalam mobil. Mereka diduga keracunan gas monoksida. Saat jenazah ditemukan, mesin mobil dalam keadaan hidup," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Senin (25/7).

Empat penumpang mobil yang meninggal dunia ialah Evi Lutfiah, 41, Ahmad A Yani, 52, Syarifatul Ginayah, 18, dan M Fahri, 6.

Satu keluarga tersebut baru bisa dievakuasi tim Basarnas kemarin pagi, setelah mengerahkan empat unit alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor.

Suryana, 35, warga Labuan, menjelaskan, banjir bandang dan rob yang datang bersamaan membuat warga panik.

"Datangnya banjir cepat sekali. Ketinggian air di jalan raya hingga ke rumah-rumah warga mencapai 1-2 meter. Kami panik dan memilih melarikan diri ke tempat aman," ungkap Suryana.

Akibat banjir bandang, beberapa rumah warga hanyut dan sejumlah tanggul air jebol.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Pandeglang Lilis Sulistiati menjelaskan, untuk membersihkan lumpur dan sisa banjir, empat alat berat dikerahkan.

"Dari data sementara, terdapat 178 kepala keluarga yang rumah mereka rusak dan 988 jiwa mengungsi. Saat ini, sebagian warga mengungsi ke rumah sanak saudara, dan sebagian di posko pengungsi di Labuan," ujar Lilis.

Tanah bergerak

Di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sebanyak 974 jiwa warga Desa Nagrakjaya, Kecamatan Curugkembar, mengungsi akibat bencana tanah bergerak sejak Selasa (19/7).

Dari Cilacap, Jawa Tengah, tanah longsor yang sempat menimbun jalan dan mengisolasi 72 keluarga di Dusun Ciakar, Desa Pengadegan, Kecamatan Majenang, mulai dibersihkan, Senin (25/7). (BB/LD/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya