Bandara Jambi Siap Diresmikan

TERMINAL baru Bandara Sultan Thaha di Kota Jambi yang berada di bawah kendali operator PT Angkasa Pura II, pada hari ini, siap untuk diresmikan Presiden Joko Widodo. Terminal baru bandara di Kecamatan Jambi Selatan yang dibangun dengan dana sekitar Rp300 miliar itu berpenampilan modern, akrab lingkungan, dan mengedepankan keamanan serta kenyamanan bagi warga yang hendak datang dan bepergian mengunakan enam maskapai penerbangan. General Manager Bandara Sultan Thaha Achmad Syahir di Jambi, kemarin, mengatakan pengoperasian terminal bandara yang baru sudah dilakukan semenjak akhir Desember 2015. Apron di terminal baru tersebut saat ini mampu menampung enam pesawat. Di akhir 2016, sambung dia, daya tampung bandara akan ditambah buat melayani sembilan pesawat, serta diupayakan memiliki dua landasan hubung (taxiway). Sesuai dengan tuntutan kebutuhan pelayanan, panjang landasan pacu juga ditingkatkan dari 1.800 meter menjadi 2.220 meter. Selain itu, kapasitas daya tampung bandara juga ditingkatkan, dari 700.000 penumpang per tahun menjadi 1,6 juta penumpang. Sebagai catatan, jumlah kedatangan melalui Bandara Sultan Thaha pada 2014 mencapai 648.477 orang.

Hanya saja, karena bencana kabut asap, tingkat kedatangan ke Jambi menurun pada 2015 menjadi 573.949 penumpang. Adapun, berkat peningkatan pelayanan melalui terminal baru, jumlah kedatangan untuk semester I/2016 tercatat sudah mencapai 400.848 penumpang. Jumlah tersebut meningkat dari periode sama 2015 yang cuma 311.080 penumpang. Syahir menjelaskan, terminal lama dibangun untuk pelayanan kargo, kantor, dan fasilitas lainnya. Adapun terminal baru bandara sudah dilengkapi dengan garbarata, self check in, auto gate, ruang menyusui, ruang merokok, dan toilet khusus buat penyandang disabilitas. Gubernur Jambi Zumi Zola menyambut baik kehadiran wajah baru Bandara Sultan Thaha. Zumi Zola berharap pelayanan umum melalui Bandara Sultan Thaha terus meningkat ke depan, sehingga berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jambi.

Bandara DIY
Adapun untuk pembangunan bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Penghageng Kawedanan Keprajan Pura Pakualaman Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Suryo Adinegoro menegaskan, pihak Puro Pakua-laman menerima nilai ganti rugi lahan milik Pakualaman oleh pemerintah. Dari total luas keliling bandara baru di Kulonprogo tersebut akan memakan lahan 587,2 hektare, 160,9 Ha berstatus Pakualaman Ground (PAG). KPH Suryo belum tahu secara pasti nilai taksir ganti rugi lahan tersebut. "Kami manut pemerintah. Kalau pemerintah sudah menetapkan, ya kami terima. Ya, pembangunan bandara baru untuk kepentingan bersama, masak kami halang-halangi," kata dia di Kompleks Kepatihan DIY. KPH Suryo mengatakan, pihaknya juga menyiapkan lahan 15 ha untuk relokasi warga yang selama ini menempati lahan PA Ground. Adapun, untuk pembangunannya, lanjut dia, diserahkan kepada pemerintah.
(AT/N-1)