Natuna akan Memiliki Penjara

19/7/2016 02:00
Natuna akan Memiliki Penjara
(ANTARA)

PEMERINTAH akan membangun penjara di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, sebagai tempat tahanan sementara bagi nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di Laut Natuna.

Penegasan itu disampaikan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Senin (18/7).

"Penjara tersebut akan dibangun di Natuna untuk menahan sementara nelayan asing sebelum diadili di pengadilan," ujar Susi.

Menurutnya, Laut Natuna kerap menjadi sasaran empuk kapal-kapal asing pencuri ikan karena menyimpan sumber daya laut yang berlimpah.

Terlebih lagi Laut Natuna berbatasan langsung dengan Laut China Selatan yang merupakan jalur laut cukup sibuk.

Susi akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan penjara di Natuna pada Jumat (22/7), sekaligus mengecek persiapan pembuatan rumah andon yang bisa menjadi tempat singgah para nelayan.

Susi juga menyebutkan di Natuna akan dibangun sentra perikanan terpadu dilengkapi dengan ruang pendingin ikan berbiaya Rp60 miliar, dan fasilitas Pusat Komando dan Pengendalian TNI Angkatan Laut.

Selain pembangunan penjara, Susi menegaskan pemerintah akan menenggelamkan lagi kapal-kapal asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia.

Penenggelam-an kapal akan dilakukan pada 17 Agustus, bertepatan dengan HUT ke-71 Republik Indonesia.

Penenggelaman kapal akan dilakukan di Laut Natuna.

"Rencana-nya kita akan menenggelamkan kapal sekalian perayaan ulang tahun ke-71 RI di Laut Natuna," ujar Susi saat berbincang dengan wartawan di kantornya, kemarin.

Dia menjelaskan saat ini sudah ada lebih dari 30 kapal yang di-nyatakan inkracht atau berkekuat-an hukum tetap oleh pengadilan.

Dengan demikian, kapal-kapal itu sudah bisa diledakkan dan ditenggelamkan pemerintah.

Selain di Natuna, Susi akan menebarkan sedikitnya 80 ribu bibit lokal dan langka di perairan Sungai Martapura, anak Sungai Barito, Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel, M Isra, menjelaskan kegiatan penebaran puluhan ribu bibit ikan lokal Kalimantan ditambah bibit ikan arwana dalam rangka Bulan Bhakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan 2016 yang diselenggarakan di Kota Banjarmasin.

"Saat ini jenis ikan lokal di Kalsel terancam punah sehingga perlu dibudidayakan dengan teknologi yang tepat agar ketersediaannya terjaga," kata Isra. (Jes/DY/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya