RUMAH Karni di Desa Drunten Wetan, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dipenuhi para pelayat. Air mata Karni terus menetes menatap peti yang berisi jasad putrinya, Nur Halimah, 11, yang tiba di rumahnya pada Kamis (2/7) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Nur Halimah ialah salah satu penumpang pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatra Utara.
Jenazah siswi kelas lima SD ini dimakamkan kemarin. "Anak saya memang sempat bilang ingin meninggal saat Ramadan," kata Karni, sambil menahan tangis.
Ia tidak menyangka putrinya benar-benar meninggal dunia pada bulan puasa. Karni kemudian menuturkan bahwa Nur Halimah naik Hercules ikut ayahnya, Arifin Suharno, 43, dan kakaknya Rusti Arisanti, 22, untuk berlibur.
"Tapi saya tahunya anak saya naik Hercules setelah ada kabar kecelakaan itu," kata Karni yang masih terpukul kehilangan putrinya.
Arifin bekerja sebagai tenaga honorer di Skuadron Udara 31 sekitar 17 tahun. Sariah, 47, istri pertama Arifin mengungkapkan bahwa saat liburan, anaknya Rusti Arisanti, yang kuliah semester pertama di Akademi Keperawatan berangkat dari Kuningan pada Minggu (28/6), diantar pacarnya seorang anggota TNI yang bertugas di Banten.
"Rusti sedang libur jelang ujian negara. Ia ingin ketemu bapak sekalian liburan sebelum ujian," kata Sariah.
Akhirnya Suharno mengajak kedua anaknya dari kedua istrinya berlibur ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Hercules C-130. "Saat Bapak menelpon pun tidak pernah cerita kalau ia mau mengajak anak-anak terbang dengan Hercules," ujar Sariah.
Apalagi Suharno berjanji akan pulang ke Kuningan pada Kamis (2/7) atau setelah gajian. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Suharno dan kedua putrinya pulang ke kampung halamannya dalam keadaan tidak bernyawa.
Kedua istri Suharno bingung dan tidak bisa menahan kesedihan saat mendengar kabar pilu dari Medan. Orang-orang yang mereka cintai tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130.
Jenazah Arifin Suharno dan Rusti Arisanti tiba di rumah duka RT 01 RW 02 Dusun Marga Wardana, Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, pada Kamis (2/7) sekitar pukul 22.00 WIB. Jenazah Arifin dan anaknya itu langsung disalatkan di masjid setempat. Setelahnya, kedua jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum di desa tersebut pada malam itu juga.
Kedua istri Arifin Suharno hanya bisa mengikhlaskan kepergian orang-orang yang mereka cintai. Namun, sampai sekarang, keduanya masih bingung mengapa suami mereka tidak bercerita tentang liburan ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules. Rencana liburan yang indah itu akhirnya berujung musibah.