Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WARGA Desa Lubuk Banyau, Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, dikejutkan dengan tumpahan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Sungai Bintunan. Akibat pencemaran ini, permukaan sungai berubah warna menjadi kuning dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Camat Padang Jaya Maman Suherman menduga cairan berwarna kuning ini diduga berasal dari limbah CPO dari salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang lokasinya tidak jauh dari Desa Lubuk Banyau.
Baca juga: Kasus Mayat Dalam Kardus Di Demak, Penyebab Kematian Cekikan dan Kekerasan
"Info yang kami terima penyebabnya berasal dari kolam penampungan CPO yang meluap karena ada salah satu pipa yang tersumbat," ujar Maman, Jumat (12/8/2022).
Namun, Maman belum berani memastikan cairan tersebut merupakan minyak mentah atau limbah pabrik CPO. Ia akan meminta Dinas Lingkungan Hidup Bengkulu Utara untuk memastikan zat yang terkandung dalam cairan minyak tersebut.
"Faktanya memang ada semacam cairan menyerupai minyak di Sungai Bintunan. Untuk lebih memastikan saya sudah memanggil pihak dinas terkait untuk mengambil sampel cairan yang ada di sungai agar dilakukan uji laboratorium," terangnya.
Baca juga: Keluarga Alumni Universitas Pancasila Gelar Pancasila Expo 2022
Mencegah pencemaran semakin meluas, Maman sudah meminta perusahaan terkait untuk segera membersihkan tumpahan CPO tersebut agar tidak mengganggu keseharian warga yang menggantungkan air bersih dari sungai.
Diketahui, Sungai Bintunan merupakan satu-satunya sumber air bersih bagi warga desa di Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Masyarakat memanfaatkan air sungai ini untuk minum, mencuci pakaian dan mandi. (Ren/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved