Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KESUKSESAN Kampoeng Batik Laweyan hingga Kampoeng Batik Kauman di Kota Solo menginspirasi Universitas Ciputra (UC) Surabaya untuk mengembangkan kampung wisata batik di Banyuwangi. Studi kelayakan akan langsung dilakukan mulai tahun ini.
Tahapannya, dalam lima bulan ke depan, UC Surabaya akan membuat konsep kampung wisata batik di Banyuwangi, setelah itu, persiapan lahan selama tujuh bulan.
Upaya mengembangkan kampung batik di Bantyuwangi mendapat apresiasi Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, apa yang dilakukan UC Surabaya itu merupakan wujud dari pentahelix atau gabungan lima unsur yang harus bersatu dan bergerak bersama-sama takni akademisi, business, community, government, dan media.
"Ketika lima unsur ini bersatu, dam memiliki visi pariwisata, maka saya jamin sektor ini akan semakin kuat mengakar dan bisa diandalkan,” ungkap Arief Yahya.
Dosen UC Juliuska Sahertian dan Kepala Laboratorium Fashion Department, Fabio Ricardo Toreh, mengaku telah bertemu dengan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Menurut Juliuska, Bupati Banyuwangi merespon positif upaya mengembangkan kampung batik tersebut.
"Batik kan warisan leluhur yang sudah mendunia. Itu fakta. Ada UNESCO yang sudah mengakuinya sejak 2 Oktober 2009," jelasnya.
Di sisi lain, pariwisata Banyuwangi naik sangat pesat. Pendapatan per kapita Banyuwangi naik dari Rp21 juta di 2010 menjadi Rp39 juta pada 2015 karena pariwisata. "Kalau dua kekuatan ini digabungkan menjadi sebuah kampung wisata batik, hasilnya bisa dahsyat,” terang Juliuska. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved