Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Belajar.id Bikin Tenaga Pendidik semakin Terbiasa Paperless

Mediaindonesia.com
13/7/2022 19:01
Belajar.id Bikin Tenaga Pendidik semakin Terbiasa Paperless
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh.(Antara)

TENAGA pendidik asal Kepulauan Riau, Sumadi, mengaku kaget dan bingung pada awal pandemi covid-19 karena terbiasa melakukan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka. Ia dan rekan-rekannya pernah mencoba teknologi seperti aplikasi konferensi video dan pesan instan versi trial untuk menggelar pembelajaran jarak jauh.

“Waktu itu ada macam-macam caranya, ada yang pakai aplikasi pesan instan, meetingnya pakai aplikasi konferensi video, tapi kan trial dan ada batas waktunya,” ujar Sumadi dalam keterangan, Rabu (13/7/2022).

Kesulitan berhasil diatasi menjelang akhir 2020 setelah Kemendikbudristek merilis platform Belajar.id yang memberikan akses kepada para pengajar dan murid ke alat-alat kolaborasi Google Workspace for Education seperti Google Classroom, Google Meet, Google Chat, dan Google Drive. Perubahan paling signifikan terjadi ketika para tenaga pendidik mulai beralih ke kegiatan belajar-mengajar tanpa menggunakan kertas alias paperless. 

Ia menambahkan, proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Perangkat yang digunakan pun bisa efektif tanpa perlu khawatir ruang penyimpanannya akan cepat penuh, sebab fitur Google Drive dalam Belajar.id bisa diandalkan untuk menyimpan data pembelajaran atau akademis dalam jumlah besar.

"Dulu kan memakai aplikasi pesan instan. Saat ujian itu murid menggunakan untuk memotret jawaban soal. Ini bikin memori penuh. Mereka harus hapus manual, butuh waktu juga. Nah, memakai Google Drive di Belajar.id masih sangat cukup untuk sharing file saat ujian,” kata Sumadi yang juga Kapten Belajar.id itu.

Berkat platform ini, kegiatan PJJ melalui Google Meet menjadi lebih optimal. Selain itu, lewat Google Classroom, sistem pembelajaran dengan akun Belajar.id juga lebih rapi dan sistematis. Dari sisi aksesibilitas juga lebih optimal. Pasalnya, data tersimpan di Cloud sehingga bisa diakses oleh para guru, murid dan kepala sekolah di mana pun dan kapan pun. 

"Ini sangat membantu sekali, user friendly, konsepnya sederhana dan fiturnya bisa diandalkan. Tidak hanya di Indonesia bagian barat yang notabene jaringan internet lebih kuat tetapi juga di daerah yang blank spot,” ujar Sumadi.

Menurut dia, peran Kapten dan Co-Kapten di masing-masing daerah juga bisa lebih ditingkatkan dan dibekali dengan pengetahuan yang memadai. “Kami sangat senang bila ada pelatihan-pelatihan tambahan untuk Kapten dan Co-Kapten sehingga meningkatkan skill juga,” pungkasnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Riau Andi Agung juga mengakui efektivitas Belajar.id. Pembelajaran menjadi lebih variatif dan para guru bisa menggunakan model pembelajaran berbasis TIK, seperti Flip Class, problem-based learning, project-based learning, dan Arena Belajar Mandiri.

“Sebelum ada platform Belajar.id, proses belajar-mengajar masih menggunakan media papan tulis, spidol dan kertas. Misalnya untuk ulangan maupun pengerjaan tugas harian. Setelah menerapkan platform Belajar.id, semuanya paperless,” ujar Andi.

Tingginya aktivitasi Belajar.id tak lepas dari upaya Disdik Provinsi Kepri maupun Kapten dan Co-Kapten. Upaya yang dilakukan termasuk sosialisasi yang gencar disertai pelatihan bagi tenaga pendidik.

Sejak awal 2021 hingga saat ini, ada 11 pelatihan yang digelar untuk 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepri. Kerja sama dan kolaborasi antara Kapten dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Disdik juga menjadi kunci implementasi akun Belajar.id yang maksimal. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya