Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kelompok Teroris Surabaya Rencanakan Aksi pada Ramadan

Antara
09/6/2016 22:49
Kelompok Teroris Surabaya Rencanakan Aksi pada Ramadan
(ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

TIGA terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri pada Rabu (8/6) di Surabaya, Jawa Timur, berencana menjalankan aksi pengeboman ketika Ramadan.

"Mereka berencana akan melakukan aksi amaliyah di bulan suci terutama di Surabaya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/6).

Hal tersebut, lanjut dia, terungkap dari hasil pemeriksaan ketiganya. Kelompok ini rencananya melakukan aksi pengeboman di tempat-tempat umum dan kantor kepolisian. "Mereka ingin melakukan aksi mirip seperti peristiwa bom Thamrin," katanya.

Dalam rencana tersebut, ketiganya juga mempersiapkan peralatan bom bunuh diri.

Pada Rabu (8/6), Densus 88 dibantu Polda Jatim menangkap tiga terduga teroris berinisial PHP, JR, dan FN.

PHP ditangkap di Kenjeran, Surabaya. PHP merupakan residivis kasus narkoba. Ia dipenjara di LP Porong dan dibebaskan pada April 2014. Selama di Lapas Porong, PHP sering terlihat bersama Maulana Yusuf Wibisono dan Shibgotuloh.

"PHP sering terpantau bersama Maulana Yusuf dan Shibgotuloh," kata Boy.

Shibgotuloh ialah mantan napi kasus terorisme yang terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, Sumatra Utara. Adapun Maulana Yusuf Wibisono alias Kholis ialah mantan anggota Jemaah Islamiyah jaringan Abu Dujana.

Sedangkan JR ditangkap di Jalan Kalianak, Surabaya. JR diketahui merupakan buronan Polres Malang karena terlibat kasus pengeroyokan dan KDRT. Dan FN ditangkap di rumahnya di Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

Dalam penangkapan ketiganya, disita beberapa barang bukti yakni tiga bom aktif berdaya ledak tinggi, dua senjata api laras panjang, satu senjata api laras pendek dengan amunisi, bahan peledak, cairan kimia, kabel, sangkur, dan telepon seluler sebagai alat pemicu ledakan.

"Barang bukti kini diamankan di Mako Brimob Surabaya," katanya. (Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya