RMU Kelola Katingan Mentaya Project untuk Turunkan Emisi Karbon

Mediaindonesia.com
19/5/2022 20:40
RMU Kelola Katingan Mentaya Project untuk Turunkan Emisi Karbon
KMP merupakan kegiatan konservasi terbesar di dunia ditinjau dari segi penurunan emisi karbonnya.(DOK RMU.)

PT Rimba Makmur Utama (RMU) merupakan nature-based solution enterprise (perusahaan yang berkontribusi pada penurunan emisi karbon melalui solusi berbasis alam) yang memulai dan mengelola Katingan Mentaya Project (KMP). Ini merupakan pendekatan usaha restorasi dan konservasi ekosistem hutan gambut seluas 157,875 hektare di Kalimantan Tengah melalui Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). 

RMU bekerja sama dengan masyarakat serta unsur pemerintah desa di 35 desa sekitar wilayah konsesi, menciptakan mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal, meningkatkan perekonomian, serta melakukan kegiatan edukasi, dan peningkatan kapasitas di berbagai bidang, seperti cara bertani tanpa bakar dan tanpa bahan kimia, edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan, nutrisi, kewirausahaan, serta berkontribusi bagi pencapaian 12 tujuan UN SDGs. KMP merupakan kegiatan konservasi terbesar di dunia ditinjau dari segi penurunan emisi karbonnya sebesar 7,5 juta ton CO2 per tahun selama 60 tahun masa konsesi atau setara dengan menghilangkan emisi yang dikeluarkan oleh 2 juta mobil per tahun.

CEO Young Presidents' Organisation (YPO) Xavier Mufraggi mengatakan yang dilakukan oleh RMU di bawah kepemimpinan Chief Executive Officer Dharsono Hartono menjadi inspirasi. Bukan saja menciptakan dampak positif bagi lingkungan, mereka juga berupaya mencari dan membangun solusi jangka panjang untuk masyarakat setempat, serta berupaya membangun pemimpin dan wirausaha-wirausaha baru. Karenanya, Dharsono memperoleh anugerah 2022 Global Impact Award dari YPO. YPO merupakan organisasi yang beranggotakan lebih dari 30.000 chief executive di 142 negara dan Global Impact Award merupakan penghargaan tertinggi bagi anggotanya yang dinilai memberikan dampak yang berkelanjutan dan terukur bagi masyarakat/para pemangku kepentingan.

CEO RMU Dharsono Hartono mengatakan saat mitra bisnisnya, Rezal Kusumaatmadja, dan dirinya mendirikan RMU pada 2007, mereka punya mimpi besar untuk membangun bisnis yang punya agenda utama menjaga planet kita dan ekosistem di dalamnya. Pada waktu itu, konsep nature-based solution enterprise merupakan hal yang relatif masih asing di Indonesia. "Hal tersebut membuat perjalanan kami tidak mudah. Saya bersyukur bahwa kini, 15 tahun kemudian, program-program kami di KMP telah membawa RMU semakin dekat ke tujuan besarnya yakni mendukung pemerintah menciptakan Indonesia dan dunia yang berkelanjutan melalui upaya untuk menanggulangi perubahan iklim melalui kerja sama dengan dengan masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lain," katanya.

Dharsono mengatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, terutama KLHK, yang mengizinkan dan mendukung RMU mengelola PBPH restorasi ekosistem melalui Katingan Mentaya Project, sehingga secara nyata bisa berkontribusi untuk menciptakan perubahan. KMP, papar Dharsono, merupakan bukti bahwa nature-based solution enterprise dapat mendukung pemerintah untuk memerangi perubahan iklim melalui tindakan nyata yang bermanfaat bagi restorasi dan keberlanjutan ekosistem, iklim, masyarakat, dan biodiversitas yang saling memengaruhi.

"Perjalanan RMU ke depan masih panjang, dan kami tidak dapat melakukannya sendiri. Penghargaan yang kami terima ini merupakan penyemangat besar yang semakin memperteguh komitmen kami untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi perubahan iklim, dan kami mendedikasikannya kepada pihak-pihak yang telah membuat kami sampai di titik ini, yakni seluruh karyawan RMU, mitra, dan keluarga kami, pemerintah Indonesia yang telah mendukung kami, dan masyarakat yang telah bekerja sama dengan kami untuk menyelamatkan hutan dan meningkatkan perekonomian dan kapasitas masyarakat desa," pungkas Dharsono. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya