Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dijanjikan Rp50 juta, Petugas Lapas Abepura Bantu Napi Kabur

Marcelinus Kelen
25/5/2016 19:08
Dijanjikan Rp50 juta, Petugas Lapas Abepura Bantu Napi Kabur
(Ilustrasi)

KASUS kaburnya narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Abepura, Papua, terus saja terjadi. Terhitung dalam tahun ini saja sudah belasan warga binaan yang melarikan diri.

Kecurigaan kaburnya warga binaan itu karena bantuan oknum petugas pun mulai terkuak. Bermula dari pelarian dua narapidana bernama M Hafid dan Karlos Waring pada Sabtu (21/5) lalu sekitar pukul 4.00 WIT. Setelah diselidiki, ternyata pelarian mereka karena bantuan oknum petugas Lapas Abepura.

Dari kronologis yang diperoleh Media Indonesia, Rabu (25/5), pelarian mereka bermula Jumat (20/5) sekitar pukul 20.00 WIT petugas bernama Jems Mandowen dengan NIP: 1987 1111 200901 1002 meminta kunci blok maksimum 3 kepada petugas jaga malam pada saat itu.

Setelah mendapatkan kunci, Jems lalu menyerahkan kunci tersebut kepada kedua tahanan yang kabur yaitu M Hafid dan Karlos Waring. Jems memang dijanjikan bakal mendapat uang imbalan sebesar Rp50 juta jika pelarian itu sukses.

Bahkan, uang tanda jadi sebanyak Rp1,4 juta sudah diterima dari Etha Sawinai yang merupakan pacar dari Karlos Waring .

Lalu, pada Sabtu (21/5) sekitar pukul 4.00 WIT, kedua tahanan membuka kunci blok maksimum 3 dan keluar melewati belakang blok tipikor dan memanjat pagar menuju bengkel yang berada di area Lapas Abepura.

Di bengkel tersebut, kedua tahanan mengambil tangga yang digunakan untuk memanjat pagar ornamens dan pakaian tahanan digunakan sebagai pengaman untuk melewati pagar berduri. Karlos Waring langsung menuju pintu gerbang dengan memanjat lewat engsel pintu menuju tembok besar dan melompat ke bawah.

Sayangnya, Hafid kepergok warga yang berada di samping masjid di sekitar lapas. Warga itu berteriak untuk memberitahukan ada tahanan yang melarikan diri. Hafid pun berhasil tertangkap di pos A Lapas Abepura.

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan kejadian itu. "Oknum petugas yang bersangkutan sudah sempat diperiksa juga oleh pihak lapas. Kasus ini juga sedang ditangani pihak Polda," kata Waterpauw. (MC/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya