Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Banjir Bandang Landa Bojonegoro

M Ahmad Yakub
13/2/2015 00:00
Banjir Bandang Landa Bojonegoro
(ILUSTRASI--MI/PANCA SYURKANI)
Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kemarin. Banjir bandang dan luapan Sungai Bengawan Solo ini mengakibatkan sedikitnya 250 unit rumah tergenang.

Namun, jumlah rumah yang terendam dimungkinkan mengalami peningkatan, sebab wilayah terdampak belum semuanya melaporkan data rumah yang tergenang. Banjir juga mengakibatkan tanaman padi seluas 220 hektare (ha) di tiga kecamatan. Tinggi genangan banjir yang merendam rumah dan tanaman padi sekitar dua meter.

Banjir bandang juga sempat memutuskan jalan jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Nganjuk-Bojonegoro. Hal ini karena jalur

tersebut terendam lumpur antara 15-30 cm. Banjir bandang terjadi di Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, dan sejumlah desa di Kecamatan Kepohbaru. Sementara untuk banjir di Kecamatan Kanor dipicu karena luberan Kali Mekuris dan luapan Sungai Bengawan Solo. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam kejadian ini, sedangkan kerugian materi masih dalam pendataan.

Data yang dapat dihimpun dari Kantor Desa Kedungsumber menyebutkan banjir bandang yang menerjang Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, diakibatkan hujan deras yang berlangsung dengan intensitas lama, yakni lebih dari lima jam sejak pukul 17.00 WIB. Banjir bandang berlangsung sejak pukul 18.00 WIB-20.00 WIB.

Terjangan air bah hampir ke keseluruhan warga di Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber. Itu setelah tanggul Kali Pacal di desa setempat jebol sekitar 20 meter. Luapan Kali Pacal juga memutus Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Nganjuk-Bojonegoro. Ketinggian air yang menerjang permukiman warga berkisar antara 2 meter-2,5 meter. Kondisi tersebut mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh sekitar dua jam.

Data dari Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro menyebutkan lain. Genangan banjir yang melanda Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, tingginya berkisar antara 30 cm-120 cm.

Di Nusa Tenggara Timur, buruknya drainase di dalam Kota Lewoleba menyebabkan banjir menggerus lorong-lorong yang dipergunakan warga untuk bepergian. Hujan yang mengguyur Kota Lewoleba kemarin menyebabkan puluhan ruas jalan terendam.

Longsor
Pada bagian lain, longsor susulan terjadi di 17 titik di ruas jalan yang menghubungkan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo, dan Ibu Kota Kabupaten Manggarai, Ruteng, Flores, NTT, kemarin. Longsor terjadi akibat hujan deras yang masih terus mengguyur wilayah itu.

Dari puluhan titik tersebut, longsor paling parah terjadi di Kilometer 15 yang mengakibatkan lebih dari separuh badan jalan tertutup sehingga mengganggu arus kendaraan.

Lokasi longsor hanya berjarak dua km dari longsor yang terjadi Selasa (10/2) di kilometer 13. Ketika itu material longsoran menutup badan jalan sepanjang 15 meter. Material longsoran dari tebing berupa batu berukuran besar, tanah, dan pohon menutup badan jalan.

Kepala Bina Marga Wilayah Flores Ahmad Burhanudin mengatakan peralatan berat telah dikerahkan ke lokasi longsor. "Kami minta kontraktor yang sedang mengerjakan jalan di lokasi itu menempatkan peralatan berat dekat lokasi longsor," ujarnya.

Di Yogyakarta, longsor susulan juga terjadi di Lemah Bang Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Longsor ini mengancam rumah Wakiran. Menurut dia, longsor susulan ini terjadi pada Rabu (11/2) setelah terjadi hujan yang cukup lama sejak siang hari.(PT/PO/AU/AD/N-1)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya