Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
ORANGtua Dede Irfan Hilmi, 27, salah satu WNI yang disandera di Filipina menjemput sendiri putra mereka ke Jakarta, Jumat (13/5).
Ono Suharno 47, dan Juju Yuhana, 45, berangkat menuju Jakarta menggunakan dua unit kendaraan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
“Kami mendapatkan telepon dari Kementerian Luar negeri harus berangkat ke Jakarta, untuk dipertemukan dengan putra pertama kami,” ujar Ono, Jumat (13/5).
Warga Dusun Cisempu, RT 08 RW 03, Desa Ciparanti, Kabupaten Pangandaran itu menuturkan, rencana syukuran menyambut kepulangan anaknya pun ditunda untuk sementara.
Dede diculik kelompok radikal Abu Sayyaf di wilayah Filipina selatan sejak 15 April 2016 lalu, bersama dengan tiga rekannya, yakni Mochammad Ariyanto Misnan, Loren MPS, dan Syamsir.
Keempatnya merupakan ABK TB Henry dan kapal tongkang Cristi.
Selama disandera, sang ibu, Juju sering menangis, terutama jika melihat foto Dede saat sekolah di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang, pada 2013.
“Karena selama bekerja itu, putra pertama selalu membantu orangtua dan adiknya yang masih belajar,” papar Ono.
Perwakilan 4 WNI yang disandera itu dipertemukan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Selain Ono, hadir Aksamina Marani (istri Loren), Helida Sagita (istri Ariyanto), dan Devianti (istri Samsir). (AD/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved