Lingkar Sumpiuh Tuntas Pra-Lebaran

JALAN lingkar Sumpiuh di jalur selatan Banyumas, Jawa Tengah, bakal dioperasikan pada 26 Juni atau dua pekan sebelum Lebaran.

Jalan lingkar itu dibangun untuk menghindari kemacetan di jalur selatan Sumpiuh akibat jalan bersilangan dengan rel kereta api (KA). Dengan kondisi itu, pada saat arus mudik kerap terjadi antrean panjang ketika kereta api lewat.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Ditjen Bina Marga Wilayah Wangon-Purworejo Djoko Satrio di Purwokerto, Kamis (12/5), mengungkapkan jalan lingkar Sumpiuh rencananya dioperasikan sebelum Lebaran.

“Dengan demikian diharapkan pada arus mudik di jalur selatan tahun ini tidak ada antrean kendaraan lagi,” kata Djoko.
Djoko mengungkapkan pembangunan jalan sepanjang 5,5 kilometer itu menghabiskan biaya hingga Rp61 miliar.

“Secara fisik, jalan telah rampung. Saat ini baru dipasang rambu lalu lintas. Di antaranya traffic light dan lampu penerangan jalan umum. Pada jalan itu terdapat empat persimpangan,” ujarnya.

Di Palembang, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Provinsi Sumatra Selatan Nasrun Umar memastikan light rail transit (LRT) di wilayah itu dipastikan rampung sebelum Asian Games 2018. Sejauh ini, pengerjaan konstruksi LRT sudah masuk 6,04% dan diprediksi pada akhir 2016 bisa mencapai 35%.

Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang dan Permukiman (Prasjal Tarkim) Sumbar Suprapto mengatakan, sejak diutarakan Menteri BUMN Rini Soemarno pada Oktober 2015, sudah ada delapan perusahaan calon investor yang mendatanginya untuk menanyakan proyek ruas tol TransSumatra koridor Sumatra Barat.

Perusahaan yang datang tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga Tiongkok dan Malaysia. “Mereka datang lengkap dengan membawa proposal. Di antaranya ada dua kali kunjungan. Setelah itu, tidak jelas lagi kabarnya,” jelasnya.

Ia mengatakan rata-rata calon investor yang datang hanya ingin mengerjakan konstruksi, tanpa pengadaan dan pembebasan lahan. “Idealnya, kontraktor mengerjakan satu paket,” tukasnya.

Tol Trans-Sumatra koridor Sumatra Barat membentang dari Kota Padang hingga perbatasan dengan Riau di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota. Ruas tol itu melewati Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, dan Payakumbuh.

Jalan rusak

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta Budi Supriyadi mengakui sejumlah ruas jalan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, banyak yang rusak. Kerusakan ruas jalan yang menghubungkan Purwakarta dan Padalarang ialah yang paling banyak dikeluhkan warga.

“Di ruas jalan ini sudah terdapat lubang dengan kedalaman 5 cm sampai 10 cm yang membahayakan pengguna jalan,” kata Budi.
Akan tetapi, menurut dia, ruas jalan itu bukan kewenangan pemkab, melainkan pemerintah provinsi atau pusat. (DW/YH/CS/RS/RZ/N-1)