Tim Trauma Healing Dampingi Ratusan Anak Korban Pandemi Di Kota Malang

TIM gabungan penanganan vovid-19 Kota Malang, Jawa Timur, memberikan perhatian khusus kepada 111 anak yatim dan yatim piatu korban pandemi. Kasus terbaru, tim menangani anak usia 10 tahun di Kelurahan Tlogomas yang harus merawat ayahnya yang lumpuh setelah sang ibu meninggal dunia.

"Kami bersama tim psikologi Polresta Malang Kota dan Pemkot Malang memberikan konseling dan pendampingan," tegas Wakil Direktur III Poltekkes Malang Ganif Djuwadi, Sabtu (21/8).

Selama ini tim terus bergerak ke kampung-kampung berkoordinasi dengan pengurus RT dan RW. Tim melakukan pendampingan karena pandemi membuat anak menjadi yatim dan piatu.

Program yang diinisiasi Polresta Malang Kota menjadi ujung tombak di Satgas Trauma Healing. "Terkini, kita menangani anak usia 10 tahun di Tlogomas yang ibunya meninggal dunia, dan bapaknya lumpuh. Anak itu merawat sang bapak," katanya.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Malang Penny Indriani menyatakan pihaknya akan terus memberikan konseling dan pendampingan. Ia mengungkapkan 10 anak dari 111 anak menjadi yatim piatu, dan 101
yatim karena orangtua meninggal dunia akibat terpapar covid-19. Namun, baru 11 anak tertangani tim konseling karena keterbatasan personel.

"Mereka harus tumbuh dan berkembang secara seimbang sesuai usianya termasuk hak bersekolah. Bila tidak ada saudara, kita carikan panti asuhan. Semua anak itu tanggungan negara," ujarnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Widhoroso