Pemkot Jambi Awasi Perdagangan Oksigen Tabung

PEMERINTAH Kota Jambi, Jambi akan mengeluarkan surat edaran terkait pengawasn pendistribusian oksigen tabung, dengan melibatkan TNI-Polri, kecamatan serta kelurahan. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyelewengan distribusi oksigen tabung yang kemungkinan meningkat selama pandemi covid-19.

"Jangan ada yang menyalahgunakan oksigen tabung ini dengan cara menjual ke masyarakat dengan harga tinggi atau dioplos, maupun dijual ke luar kota dan ke luar Provinsi Jambi," tegas Wali Kota Jambi Syarif Fasha, Rabu (14/7).

Fasha mengatakan dirnya telah melakukan pengecekannya ke sejumlah stasiun pengisian dan agen-agen penjualan oksigen tabung di Kota Jambi. Fasha menjelaskan, jika para penegak hukum menemukan indikasi kecurangan di tengah masyarakat, tidak menutup kemungkinan mereka juga
akan terjerat dalam kasus tersebut.

Dari pengecekan yang dilakukan, imbuh Fasha, belum ada lonjakan pesanan oksigen tabung. "Cadangan oksigen juga cukup untuk beberapa minggu ke depan," sebutnya.

Terkait ketersediaan bahan baku oksigen cair yang dipasok dari luar Jambi, seperti Jakarta, Medan dan Pekanbaru, masih lancar. Untuk mencegah ulah spekulan, pengelola stasiun pengisian dan agen oksigen melakukan pengawasan ketat dan mendata siapa saja yang memesan oksigen tabung.

"Misal di luar rumah sakit ada kelompok komunitas atau masyarakat yang membeli oksigen, ditanyakan betu akan dipergunakan untuk apa. Karena di tengah pandemi ini, kita tidak ingin terjadi kelangkaan oksigen," kata Fasha.

Sementara mengenai kebutuhan oksigen tabung untuk fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit di Kota Jambi menurut Fasha bervariasi. Dia mencontohkan, kebutuhan tabung oksigen RSUD Abdul Manap Kota Jambi untuk menangani pasien Covid-19 saat ini, rata-rata 40 sampai 50 unit tabung oksigen setiap hari. (OL-15)