Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SUDAH panjang perjalanan tambang batu bara Ombilin. Pertambangan yang mulai menggali perut bumi untuk mencari batu bara sejak 1868 itu telah membentuk kota yang sekarang bernama Sawahlunto, Sumatra Barat.
Kini, pertambangan itu tinggal menunggu waktu bermetamorfosis menjadi kawasan wisata, seperti halnya Sawahlunto.
Aktivitas di tambang Ombilin telah berlangsung sejak Republik ini di bawah cengĀkeraman penjajahan Belanda. Eksploitasi batu bara Ombilin mulai dilakukan pada 1891 dengan total cadangan batu bara mencapai 205 juta ton.
Pascakemerdekaan, batu bara Ombilin dikelola Direktorat Pertambangan pada 1950 hingga 1958. Era 1958-1961, unit tambang Ombilin dikelola Biro Umum Perusahaan Tambang Negara. Pada 1961-1968, Ombilin berada di bawah Badan Pimpinan Umum Tambang Batu Bara.
Masa 1968 sampai 1990, tambang batu bara Ombilin dikelola Perusahaan Umum Batu Bara hingga kemudian diambil alih PT Bukit Asam pada 1990 dan mulai beroperasi pada 1991.
Di dalam perut bumi di kawasan itu, menurut General Manager PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin Eko Budi Saputro saat ditemui di Kota Padang, Sumbar, Kamis (21/4), sebenarnya masih tersisa potensi 100 juta ton batu bara.
Namun, pihak perusahaan memilih menutup operasional dengan alasan tidak ekonomis mengingat peralatan di kawasan tambang tua itu sudah ketinggalan teknologi.
Bahkan, saat ini karyawan unit pertambangan itu sebenarnya tinggal 15 orang. Mereka, jelas Eko, diberi opsi pensiun dini atau tetap berkarier dengan pindah ke PT Bukit Asam.
Sesuai aturan, kebijakan untuk memperpanjang atau menutup izin dilakukan dua tahun sebelum izin berakhir. Adapun izin pertambangan sebenarnya baru berakhir pada Februari 2019.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memutuskan penutupan tambang itu pada Februari 2017.
Akan tetapi, papar Eko, Direksi PT Bukit Asam sudah bulat menutup unit Ombilin. Sejalan dengan itu, produksi tambang pun sudah dihentikan sejak Februari 2016. (Yose Hendra/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved