Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
JALUR pendakian Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ditutup sejak sepekan yang lalu akibat meningkatnya aktivitas gunung berapi tersebut.
"Iya, jalur pendakian ditutup total. Penutupan itu atas rekomendasi pihak berwenang yakni Pos Pemantauan Gunung Api Kerinci," kata Petugas Pos Pendakian Resort 10 Andi, Minggu (3/4).
Sejak sepekan lalu, aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut itu mengeluarkan semburan debu panas dari kawah aktif.
Oleh karena itu, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah seksi I menutup jalur pendakian gunung tertinggi di Sumatera itu sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Belum bisa ditentukan kapan dibuka kembali, tergantung setelah ada rekomendasi dari pihak terkait jika sudah dinyatakan aman," ungkap Andi.
Bagi wisatawan dan pendaki dari luar daerah yang sudah terlanjur datang untuk melakukan pendakian, akan dialihkan ke Danau Gunung Tujuh yang memiliki ketinggian 1.996 MDPL dan ke Danau Kaco.
"Untuk mengurangi rasa kecewa pendaki yang sudah datang jauh-jauh, mereka dialihkan ke Danau Gunung Tujuh yang tidak kalah indahnya," kata Andi.
Ketua Pos Pemantauan Gunung Kerinci Indra mengatakan gunung tersebut saat ini berada dalam status waspada level II.
Dia mengungkapkan, aktivitas Gunung Kerinci tersebut meningkat dengan mengeluarkan asap tebal hingga ketinggian 800 meter dari lobang kawah aktif yang cenderung mengarah ke arah barat dan timur.
"Asap yang bercampur dengan abu keluar dari kawah tercacat 150 kali perhari, sementara untuk aktivitas gempa vulkanik belum tercatat," kata Indra.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) wilayah setempat, katanya, telah mengeluarkan surat peringatan bagi masyarakat di sekitar Gunung Kerinci, pendaki, dan wisatawan untuk tidak mendekati gunung dalam radius tiga kilometer dari bibir kawah.
"Sudah ada rekomendasi yang dikeluarkan untuk mengurangi risiko yang terjadi, karena sewaktu-waktu bisa terjadi letusan yang dapat membahayakan," imbuhnya. (Ant/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved