Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Memancing Ikan Tuna ala Nelayan Nangahure Hasil Melimpah

Gabriel Langga
13/1/2021 18:10
Memancing Ikan Tuna ala Nelayan Nangahure Hasil Melimpah
Hasil tangkapan ikan tuna dengan teknologi lampu.(MI/Gabriel )

TERNYATA dalam situasi pandemi covid-19 ini memberikan dampak positif bagi para nelayan. Yang mana sejumlah nelayan di Nangahure, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mulai beralih pancing ikan tuna menggunakan teknologi lampu ketimbang menggunakan alat bantu rumpon. Hal ini disampaikan oleh nelayan Nangahure yang bernama Patah Ali (63) saat ditemui mediaindonesia.com, Rabu (13/01).

Menurut dia, dulu nelayan disini memancing ikan tuna menggunakan alat bantu rumpon. Namun sejak enam bulan terakhir di masa pandemi covid-19 ini para nelayan sudah tinggalkan mancing ikan tuna menggunakan alat bantu rumpon. Para nelayan yang ada di Nangahure sudah beralih menggunakan teknologi alat bantu lampu untuk mancing ikan tuna.

Ia menilai dengan menggunakan teknologi alat bantu lampu penangkapan ikan tuna malah meningkat. Yang mana tingkat akurasi produktivitas penangkapan ikan tuna sekitar 80 persen. Ketimbang dengan alat bantu rumpon yang produktivitas ikan tuna hanya 50 persen.

"Saya ambil contoh, dalam sehari saja nelayan disini yang menggunakan alat bantu lampu dengan 40 kapal bisa mendapatkan 4 ton ikan tuna dalam sehari.

Kalau dengan alat bantu rumpon itu hanya sekitar 1 sampai 2 ton ikan tuna saja. Alat bantu lampu ini kami baru gunakan di masa pandemi covid-19 ini," papar Patah Ali yang sudah berprofesi sebagai nelayan sekitar 45 tahun itu.

Selain itu kata dia, dengan menggunakan teknologi alat bantu lampu ini bisa memangkas biaya operasional penangkapan ikan tuna. Sebab, biaya operasional penangkapan ikan tuna dengan alat bantu rumpon sangat besar.

"Kalau kita bandingkan alat bantu lampu ini biaya operasional kapal lebih murah. Ketimbang dengan alat bantu rumpon yang memakan biaya operasional sangat besar yang dikeluarkan," jelas dia.

Diceritakan dia, dengan menggunakan teknologi alat bantu lampu ini, seluruh kapal nelayan wajib di pasang bola lampu. Yang mana satu kapal bisa sekitar 1000-2000 Watt lampu. Dengan menggunakan genset sekitar 2-3 kva yang sudah dirancang di kapal untuk mendapatkan cahaya.

"Jangan heran, kalau kita lihat seluruh kapan nelayan ada pasang lampu.

Jadi kalau mau tangkap ikan Tuna, kita hanya kasih nyalakan lampu. Nanti cahaya lampu itu banyak ikan kecil berkumpul. Sesudah itu, kita akan pancing ikan tuna. Kalau hasil penangkapan ikan tuna menggunakan teknologi alat bantu lampu ini akurasi sekitar 80-90 persen," papar dia.

Dikatakan dia, menggunakan teknologi alat bantu cahaya lampu ini nelayan tidak berlama-lama di laut. Yang mana, kalau nelayan pergi sore, sekitar pagi mereka sudah pulang dikarenakan ada hasil tangkapan. Ketimbang, gunakan alat bantu rumpon ini, nelayan bisa berhari-hari di laut, " katanya

Ia menduga khusus di Kabupaten Sikka baru nelayan Nangahure dan Wuring yang menggunakan alat bantu tangkap ikan tuna dengan teknologi lampu ini.

"Untuk di Sikka baru nelayan Nangahure dan Wuring yang gunakan metode tangkap ikan tuna dengan lampu. Untuk NTT sendiri baru di Sikka saja, kalau tidak salah," jelasnya

Dia mengatakan dalam bulan ini laut Flores di Kabupaten Sikka lagi musim ikan tuna. Jadi semua nelayan di Nangahure ini lebih fokus mencari ikan tuna ketimbang ikan yang lain dikarenakan harga ikan tuna lagi bagus.

Ia kembali menegaskan mulai saat ini nelayan yang ada disini tidak lagi
menggunakan alat bantu rumpon untuk menangkap ikan tuna. " Alat bantu rumpon ini sudah ditinggalkan oleh nelayan disini. Mereka sekarang sudah mulai melakukan penangkapan ikan tuna dengan metode teknologi alat bantu lampu. Pokoknya metode alat bantu lampu ini sangat menguntungkan nelayan dari mengurangi biaya operasional dan juga meningkatkan produktivitas penangkapan ikan tuna," pungkas Patah Ali ini.

Kepala Seksi Sumber Daya Pengolahan Hasil Perikanan, Yansen Haryadi mengatakan penangkapan ikan tuna menggunakan metode alat bantu lampu ini baru terjadi di nelayan Nangahure dan Wuring.

" Para nelayan itu baru gunakan alat bantu dengan lampu ini di masa pandemi covid-19. Selama ini nelayan kita, kalau tangkap ikan tuna masih menggunakan rumpon. Sekarang dua wilayah nelayan itu sudah beralih gunakan alat bantu lampu untuk tangkap ikan tuna," ungkap Yansen sapaan akrabnya.

Dia menilai keuntungan dari teknologi alat bantu lampu ini produktivitas
penangkapan ikan tuna meningkat dan juga biaya operasional kapal murah. 

"Teknologi tangkap ikan tuna dengan lampu ini baru di Kabupaten Sikka," ujarnya. Kalau nelayan daerah lain masih gunakan alat bantu rumpon,"ujar dia (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya